Bergetar Selama 15 Detik, Gempa Aceh Tewaskan Puluhan Orang
- VIVA.co.id/Twitter@acehprov
VIVA.co.id – Bencana gempa darat mengguncang wilayah Pidie Jaya Aceh, Rabu, 7 Desember 2016. Laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika, gempa yang terjadi pada pukul 05.30 WIB ini memiliki kekuatan 6,5 SR.
Sejauh ini, data kerusakan masih terus dimutakhirkan termasuk korban jiwa. Namun dilaporkan hingga pukul 09.49, setidaknya sudah ada 20 orang tewas, puluhan bangunan roboh dan rusak serta puluhan warga mengalami luka-luka.
Pemerintah setempat menerbitkan imbauan agar tidak ada kepanikan lagi. Sebab, gempa susulan akan menurun kekuatannya. Warga juga diimbau untuk menghindari bangunan yang kemungkinan sudah dalam kondisi rapuh.
Mengutip dari akun resmi milik Pemerintah Provinsi Aceh, dilaporkan bahwa gempa berkekuatan 6,5 SR yang meluluhlantakkan sebagian wilayah Pidie Jaya itu, memang berdampak cukup buruk.
Sebab, gempa itu dirasakan berlangsung selama 15 detik. Sejauh ini, upaya pemutakhiran data terus diperbaharui oleh pemerintah setempat.
Kami himbau kpd masyarakat Pidie Jaya agar tdak panik pasca gempa 6.4 SR Aceh, silahkn beraktifitas, waspada dgn bangunan rubuh #PrayForAceh
— Pemprov Aceh (@acehprov) 7 Desember 2016
Kerugian Materil, Kab. Pidie Jaya; 10 ruko roboh, tiang listrik roboh, jalan desa rusak, 4 rumah semi permanen roboh (dalam pendataan)
— Pemprov Aceh (@acehprov) 7 Desember 2016
Kerugian Materiel Kab. Bireuen ; 2 rumah roboh (dalam pendataan), 1 Masjid roboh. #PrayForAceh
— Pemprov Aceh (@acehprov) 7 Desember 2016
Gempa dirasakan kuat di Pidie Jaya selama 15 dtk,10 dtk di Pidie, 5 dtk di Kota Banda Aceh, di Aceh Besar 10 dtk dan 10 dtk di Bireuen.
— Pemprov Aceh (@acehprov) 7 Desember 2016
PMI Aceh: Menyebutkan bahwa hingga saat ini sudah ada 20 orang korban meninggal akibat gempa di Pidie Jaya Aceh. #PrayForAceh
— Pemprov Aceh (@acehprov) 7 Desember 2016
DINKES Aceh: Pasca Gempa 6,4 SR di Pidie Jaya, Aceh, RSUD Meureudu kini sangat membutuhkan bantuan baik paramedis maupun obat-obatan.
— Pemprov Aceh (@acehprov) 7 Desember 2016