Cerita Peserta Aksi 212: Ibarat Berjihad di Palestina
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Aksi doa bersama dan gelar sajadah bersama di Monumen Nasional Jumat kemarin berjalan aman dan damai. Namun, masih sejumlah cerita di balik aksi damai 212 tersebut.
Salah satunya, saat hujan deras mengiringi jutaan peserta aksi bela Islam III yang tengah melakukan salat Jumat. Ini menimbulkan rasa haru dan damai bagi para peserta. Beragam komentar pun bermunculan dari para pendemo usai Salat Jumat tersebut.
Ada yang merasa berkah karena hujan, ada pula yang mengira hujan itu telah direkayasa oleh oknum-oknum yang tak suka dengan aksi tersebut.
Salah satunya dari Rizky Maulana, warga asal Cikupa, Tangerang. Rizky justru merasa sangat antusias Salat di taman Monas meski diguyur hujan lebat. Lulusan Teknik Institut Teknologi Bandung itu mengaku seperti sedang jihad di negara konflik, Palestina.
“Kayak di Palestina rasanya. Takbir hujan-hujan, salat bersama. Luar biasa berkah hujannya," ujar dia bersemangat.
Ditanya, pernahkah ke Palestina, pemuda 28 tahun itu langsung tertawa. "Ya belum lah, liat doang di Internet. Tapi ingin banget kalau ada duit ke sana," lanjut pria berbaju koko putih ini.
Berbeda lagi dengan komentar Muhammad Azami (40). Warga asal Lampung ini datang bersama dua orang kerabatnya. Dia mencurigai hujan di Monas sengaja diturunkan karena sudah direncanakan pihak tertentu.
"Sudah ditaburin garam saya rasa sih, supaya banyak yang pulang. Tapi, lihat sendiri mereka bertahan. Semua sama-sama Salat Jumat di sini. Cuma kasihan aja ibu-ibu, anak kecil, banyak juga kan yang sudah tua ikut aksi," ujar Azami saat berbincang dengan VIVA.co.id.
(ren)