Puluhan Rumah di Bantul Terendam Banjir

Ilustrasi banjir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id – Hujan lebat yang berlangsung sejak Kamis malam, 1 Desember 2016 hingga Jumat pagi, 2 Desember 2016 menyebabkan puluhan rumah di Dusun Cimpon, Desa Tirtosari, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta terendam banjir di atas 50 sentimeter.

BNPB Sebut Bencana Banjir Mendominasi di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua

Salah seorang warga, Dawiningsih mengatakan, ketinggian air bertambah ketika pintu-pintu air di sepanjang saluran irigasi tak mampu lagi membendung debit air hujan. Saluran irigasi dan luapan air dari persawahan diduga menjadi biang kerok banjir yang rutin menggenangi kampungnya.

“Itu jembatannya kan sampai tidak kelihatan. Kalau hujannya lama kita sudah siap-siap kebanjiran,” katanya, Jumat, 2 Desember 2016.

BNPB Ungkap 51 Bencana Terjadi Selama Sepekan, Banjir di Musim Kemarau

Tak hanya puluhan rumah warga yang terendam banjir, sebuah sekolah SD di Dusun Cimpon juga tak luput dari genangan banjir. Akibatnya, puluhan siswa kelas 5 dan 6 yang sedang menjalani Ujian Akhir Sekolah (UAS) terpaksa menggunakan ruang perpustakaan untuk mengerjakan soal UAS.

Sekolah memanfaatkan perpustakaan yang hanya berukuran 4x5 meter untuk menampung sekitar 40 siswa yang melaksanakan UAS. Hal ini dilakukan karena hanya ruang perpustakaan tersebut yang selamat dari rendaman air banjir.

Wamenaker Meninjau Lokasi dan Beri Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Bencana Banjir Sumatera Barat

“Duduknya selang-seling, depan kelas 5, belakangnya kelas 6, terus kelas 5 lagi. Yang penting mereka bisa ujian hari ini,” ujar Sri Rahayu, Kepala SD Cimpon.

Sri mengatakan, ujian untuk kelas 5 dan kelas 6 harus dilaksanakan karena lembar jawab ujiannya menggunakan lembar jawaban komputer (LJK) yang langsung di kirim ke Dinas Pendidikan Dasar pada hari itu juga. Sementara ujian untuk siswa kelas 1 hingga 4 terpaksa ditunda. Pihak sekolah belum dapat memastikan hingga kapan penundaan ujian itu dilakukan.

Melihat rendaman air banjir yang semakin tinggi, sekolah terpaksa meliburkan 89 siswanya. Guru-guru kemudian mengantarkan beberapa siswa agar tidak terlalu lama menunggu dijemput orangtua. 

Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Bantul, Totok Sudarto saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa pihaknya sempat akan memindahkan lokasi sekolah tersebut. Akan tetapi rencana itu urung dilakukan setelah masyarakat di sekitar lokasi menolak.

Oleh karenanya, hingga kini SD Cimpon masih berada di area rawan banjir tersebut. Meski begitu, Dikdas Bantul sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.

Totok menjelaskan, bahwa renovasi bangunan SD Cimpon akan dilakukan secepatnya. Renovasi rencananya akan meninggikan lantai dan bangunan sekolah, dengan harapan ketika terjadi banjir ruangan masih bisa digunakan.

Selain itu menurutnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul juga sudah memiliki rencana untuk menata ulang jalur pengairan atau irigasi yang berada di belakang kompleks sekolah.

“SDA kemarin juga sudah bilang kalau mau memperbaiki jalurnya. Terus nanti kita tinggikan bangunan sekaligus lantainya,” ucap Totok.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya