Aksi 212 Penjarakan Ahok Merembet Sampai Malang
- VIVA.co.id/Aji YK Putra
VIVA.co.id - Ratusan orang massa Hizbut Tahrir Indonesia menggelar demonstrasi bertajuk Aksi Bela Islam III di depan Balai Kota Malang atau bundaran Alun-alun Tugu pada Jumat siang, 2 Desember 2016. Massa sebelumnya menggelar salat Jumat di Masjid Agung Jami lalu berjalan ke Balai Kota.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk tuntutan agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum dan ditahan atas dugaan penistaan agama. Massa membawa sejumlah poster kecaman dan tuntutan agar Ahok segera ditangkap.
Koordinator lapangan aksi HTI, Fitriyaman, menganggap Kepolisian dan Kejaksaan tidak serius menangani kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. Soalnya hingga kini Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu belum juga ditahan.
"Aksi ini adalah aksi bela Islam untuk meminta pada aparat hukum agar memberikan kepastian hukum terhadap Ahok supaya diberi sanksi tegas," ujar Fitriyaman.
Meski demonstrasi digelar di bawah guyuran hujan lebat tidak menyurutkan semangat para demonstran. Mereka terus berorasi serta melantunkan takbir.
Massa mengaku tidak rela jika Alquran dihina, kemudian pelakunya dibiarkan tanpa ditahan meski berstatus tersangka. Demonstran menuntut aparat penegak hukum untuk tidak takut dengan tekanan dari sejumlah pihak terkait proses hukum Ahok.
"Jika proses ini tidak jelas dan mengambang karena Kejaksaan tidak menahan Ahok, kita berpandangan Ahok dilindungi sejumlah pihak. Jika tidak ditahan, kita kaum muslim akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas," kata Fitriyaman.
Mahasiswa kawal MUI
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan pemuda Pembaharuan Kawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sumatera Selatan berdemonstrasi di Palembang pada Jumat, 2 Desember 2016. (VIVA.co.id/Aji YK Putra)
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan pemuda Pembaharuan Kawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GPPKF-MUI) Sumatera Selatan berunjuk rasa di seputaran air mancur depan Masjid Agung Palembang. Mereka menuntut Ahok segera dipenjara.
Massa GPPKF-MUI mengklaim aksi itu juga sebagai upaya para pemuda untuk mengingatkan lagi berbagai kasus penistaan agama dan perlakuan tidak adil terhadap umat Islam. Aksi itu juga untuk mengokohkan persatuan umat Islam dan semangat Bhinneka Tingal Ika.
Demonstrasi itu berlangsung tertib dengan pengawalan personel Kepolisan Resor Kota Palembang. Massa sempat melakukan teatrikal dengan memakai topeng berwajah Ahok yang telah ditangkap.