Jokowi Bicara soal Pekik Takbir

Presiden Joko Widodo tutup Tanwir I Pemuda Muhammadiyah tahun 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Dalam setiap kunjungannya ke daerah, Presiden Joko Widodo mengakui selalu menambahkan salam pembuka khas daerah masing-masing. Salam itu diucapkan, setelah salam pembuka resmi dalam sambutan.

Gibran Puji Langkah Prabowo Libatkan Anak Muda di Kabinet, Sejalan dengan Bonus Demografi

Begitu juga saat menghadiri penutupan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah tahun 2016, di Hotel Narita, Cipondoh, Tangerang, Banten, Rabu, 30 November 2016.

"Yang pertama saya ingin menyampaikan hal yang berkaitan dengan keberagaman kita. Tapi sebelumnya saya ingin memberikan salam Pemuda Muhammadiyah dulu," kata Jokowi di awal sambutannya.

Wapres Gibran Sebut Kunci di Kabinet Merah Putih Ada di Muhammadiyah

Lalu, Presiden memekikkan kalimat takbir "Allahuakbar, Allahuakbar, merdeka!" Pekikan takbir itu langsung disambut gempita peserta Tanwir yang sejak sore sudah memenuhi aula tempat acara berlangsung.

Jokowi kemudian menjelaskan, pekikan takbir tak bisa diidentikkan dengan kelompok radikal. Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dia memberikan sambutan sebelum Presiden.

Jokowi Ngevlog dan Jalan-Jalan Sama Cucu Naik MRT, Sempat Dihentikan Warga karena...

"Tadi waktu (sambutan) adinda saya, Dahnil Anzar Simanjuntak, benar bukan radikalis, bukan ekstremis, tapi militan," tutur Jokowi.

Dalam pidatonya, Dahnil memang memekikkan takbir, dan bercerita bahwa belakangan masyarakat sering menganggap hal itu sebagai bentuk radikalisme.

"Pak Presiden, pemuda Islam agak khawatir. Saya anak muda, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Ketika teriakan takbir seperti ada sebagian orang menilai kami ekstremis, radikalis. Kami dituduh radikalis, padahal itu yang memerdekakan kita," ujar Dahnil.

Banyak pejuang-pejuang kemerdekaan, dalam melawan penjajah selalu memekikkan takbir. Seperti Bung Tomo di Surabaya. "Itu yang memberikan pemahaman kepada kami untuk merawat kebhinekaan. Kami selalu diajarkan menjaga keberagaman," katanya.

Anggota MPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Ida Fauziyah melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan “Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika” bersama pengurus Perempuan Bangsa seluruh Indonesia di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024.

Anggota MPR Ida Fauziyah Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Luhur 4 Pilar Kebangsaan

Anggota MPR Fraksi PKB Ida Fauziyah melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan “Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika” bersama pengurus Perempuan Bangsa.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024