Prof Sri Soemantri Berpulang, Alumni GMNI Berduka
VIVA.co.id – Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaik, Profesor Sri Soemantri Martosoewignjo. Almarhum dikenal sebagai intelektual dan sesepuh di dunia pendidikan hukum.
Pria kelahiran Tulungagung, 15 April, 90 tahun lalu ini adalah profesor di bidang Hukum Tata Negara dan Guru Besar Emeritus Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung. Almarhum mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Priemer Jatinegara, Jakarta.
Ketua Umum Persatuan Alumni GMNI, Ahmad Basarah menyatakan, atas nama pribadi dan keluarga besar GMNI menyampaikan turut berduka cita atas kepergian almarhum. Basarah menyatakan, almarhum adalah sosok seorang nasionalis, tegas, dan teguh pada prinsip.
"Semasa hidupnya, almarhum sudah malang melintang berkiprah di sejumlah lembaga negara dan dunia pendidikan," kata Basarah dalam keterangan tertulisnya, Rabu 30 November 2016.
Soemantri pernah tercatat sebagai salah seorang anggota Badan Konstituante, lembaga negara yang dibentuk untuk menggantikan Undang Undang Dasar Sementara 1950 hasil Pemilu 1955.
Basarah mengungkapkan, dalam pemilu yang digelar Desember 1955, Sri Soemantri terpilih mewakili daerah pemilihan Jawa Timur melalui Partai Nasional Indonesia. Berusia 29 tahun, Sri memiliki nomor urut 339 dari 520 kursi konstituante. Ia adalah anggota Konstituante termuda waktu itu.
"Di dunia akademis, kiprah almarhum juga tak sebentar. Berpuluh-puluh tahun ia mengabdi sebagai dosen. Nama Sri Soemantri memang tak bisa dilepaskan dari Universitas Padjadjaran, Bandung, yang telah memberikannya Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Di dunia aktivis, Sri Soemantri merupakan aktivis sekaligus salah satu pendiri organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia pada 23 Maret 1954.
"Sebagai sesepuh GMNI, almarhum tetap konsisten berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada kader-kader GMNI hingga tutup usia. Keluarga Besar GMNI sangat berduka atas kepergian almarhum. Semoga amal bhakti almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar Basarah.