Soal Foto Bocah Berhijab, Bupati Purwakarta Minta Maaf
- VIVA.co.id/twitter@DediMulyadi71
VIVA.co.id – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf atas unggahan foto seorang anak perempuan berhijab di akun twitter miliknya.
Pernyataan itu disampaikan Dedi masih melalui akun twitternya dan disertai bukti berupa penghapusan unggahan status twitternya yang menampilkan foto Dedi Mulyadi sedang memegang paha bocah perempuan berhijab pada Selasa, 29 November 2016. (Baca: )
"..Saya meminta maaf dan akan menghapus postingan tersebut," tulis Dedi di akun twitternya @DediMulyadi71 dikutip, Rabu, 30 November 2016.
Dari pantauan VIVA.co.id, memang tidak ada lagi unggahan foto yang menampilkan Dedi sedang memegang paha bocah perempuan yang diketahui sedang ditegurnya lantaran mengenakan pakaian tak pantas.
Namun demikian Dedi tetap menampilkan dua foto dirinya bersama bocah perempuan yang terlihat sedang menutupi mukanya tersebut, yang sebelumnya juga disindir netizen karena dianggap tidak perlu untuk dipublikasikan.
Secara lengkap, berikut penjelasan Dedi Mulyadi beserta permohonan maafnya terkait foto bocah berhijab yang mendapatkan kecaman netizen tersebut:
Saat melakukan inspeksi pelaksanaan program vokasional yang mengharuskan pelajar Purwakarta untuk membantu orang tuanya bekerja,
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
di wilayah Desa Sukatani Kec. Sukatani Kab. Purwakarta, saya mendapati seorang anak yg mengendarai kendaraan bermotor tanpa mengenakan helm.
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
Saya kemudian memberhentikan kendaraannya, tetapi anak yang diketahui merupakan siswa SMP di wilayah tersebut itu malah menangis,
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
pertanyaan saya tentang mengapa tdk membantu orang tua bekerja & malah mengendarai kendaraan bermotor pun ia jawab dgn tangisan yg keras.
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
Saya melihat pakaian anak tersebut tdk selaras, ke atas mengenakan kerudung tapi ke bawah mengenakan ripped jeans (celana jeans sobek-sobek)
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
Saya memahami ini mode tetapi mode yang tidak jelas,
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
ke atas bergaya syari’at tetapi ke bawah bergaya bebas sehingga menurut saya tidak layak antara kerudung dengan celana
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
Tangan saya kemudian menunjukan kearah celana anak itu, u/ diketahui oleh guru, Kepsek, Kadisdik & warga sekitar yg turut serta bersama saya
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
untuk diketahui agar segera diperbaiki cara berpakaiannya yang dikenakan. Tujuannya, menjelaskan tentang ketidaksesuaian pakaian tersebut.
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
Tetapi apabila langkah saya memposting kejadian yang bertujuan untuk pendidikan pelajar Purwakarta tersebut dianggap keliru,
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016
maka saya meminta maaf dan akan menghapus postingan tersebut.
— Kang Dedi Mulyadi (@DediMulyadi71) 30 November 2016