Pendidikan di Pesantren Kian Modern

The Jakarta Workshop on Promoting Cross Cultural Educational Exchanges in ASEAN
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA.co.id – Pendidikan Islam melalui Pondok Pesantren Indonesia telah mengalami perubahan yang sangat progresif dan begitu berkembang. Hal ini diungkapkan oleh Guru besar Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, dalam The Jakarta Workshop on Promoting Cross Cultural Educational Exchanges in ASEAN.

Kisah Ustaz Bertemu Polisi Baik, Selamatkan Puluhan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa

"Pesantren juga mengalami perubahan, tidak seperti yang kita bayangkan dahulu pesantren related dengan keterbelakangan,” kata dia di Hotel Sari Pan Pacific, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 28 November 2016.

Ia menjelaskan jika sebelumnya dari segi bangunan pesantren terkenal hanya dengan bilik-bilik, kini bangunan pesantren sudah sangat megah dan modern.

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Pastikan Santri Ikut Nikmati Program MBG

"Ini menimbulkan kebanggaan, bahwa lembaga pendidikan islam tidak butut dan tidak kumuh. Sekarang pesantren tidak diasosiasikan keterbelakangan, tapi pendidikan 24 jam dan dengan berbagai ilmu, karena pesantren itu di bawah pengawasan pemerintah lewat Kementerian Agama," kata dia. 

Dari segi substansif pendidikan di pesantren juga mengalami perkembangan yang sangat baik. Hal ini menurut Azyumardi juga didukung oleh banyaknya Perguruan Tinggi Islam baik Negeri maupun Swasta. Banyaknya lulusan sarjana dari perguruan tinggi islam di Indonesia yang kembali mengajar di pesantren, menurut dia membawa banyak perubahan paradigma dan pendekatan terhadap pendidikan di pesantren. 

Permintaan Kemenag Kepada Pimpinan Pesantren soal Program Makan Bergizi Gratis

"Mereka memperkenalkan pendekatan dan substansi yang baru. Jadi secara substansi mengalami pertumbuhan,  secara kelembagaan juga berkembang, sekarang pesantren mengalami diversifikasi," kata dia

Dia menjelaskan, bahwa kini di pondok pesantren tidak hanya ditemukan pendidikan agama seperti madrasah, tapi juga sekolah umum, bahkan beberapa juga memiliki sekolah untuk kejuruan. Bahkan beberapa juga memiliki lembaga ekonomi dan kesehatan sendiri.

"Pesantren itu sekarang menjadi 'Holding Institution', mulai yang murni agama, maupun yang bersifat umum, di bawah Kemendikbud," kata dia. 

Penampakan salah satu Pondok Pesantren yang diduga menjadi tempat pelecehan seksual di Kabupaten Banjar - Foto Dok Faidur

Belasan Santri Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Guru Ponpes di Martapura

Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap santri terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2025