Kapolri Bantah Sebut Peserta Aksi 411 Terlibat Makar

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sumber :
  • REUTERS/Tom Heneghan

VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, ia tak pernah menyebut peserta dari Aksi Damai 4 November lalu, terlibat aksi makar. Meski ia tak menampik, ada pihak-pihak yang sengaja menunggangi aksi damai yang digawangi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) tersebut.

Viral Ucapan Gus Samsudin: Konten Tukar Pasangan Itu Dakwah, Saya Senang di Penjara

"Ada beberapa unsur yang berusaha memanfaatkan isu dan kumpulan massa untuk kepentingan mereka, di antaranya kelompok teror, kami deteksi ada 12 orang, di antaranya ikut dalam kegiatan 4 November 2016," kata Jenderal Tito saat konferensi pers di kantor MUI, Jakarta, Senin, 28 November 2016.

Ia berharap, Aksi Super Damai Bela Islam III pada 2 Desember 2016 nanti dapat berjalan dengan damai dan khusyuk. Untuk menjaga hal tersebut, semua kegiatan demonstrasi di luar Aksi Bela Islam III yang kebetulan dilakukan pada hari tersebut, agar dialihkan pada hari lainnya.

7 Pria Dieksekusi oleh Arab Saudi Gegara Tuduhan 2 Hal Mengerikan

"Aksi buruh misalnya, nanti di sini berzikir di sana teriak-teriak, itu mengganggu kekhusyukan. Saya ingatkan warga jangan ganggu kesucian acara ini," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pihak GNPF-MUI selaku penanggungjawab aksi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyepakati Aksi Super Damai Bela Islam Jilid III tetap dilaksanakan pada 2 Desember 2016 dan bertempat di lapangan Monas, Jakarta.

Jadi Relawan Prabowo, Eks Kapolda Metro Era Presiden Gus Dur Tak Khawatir Diserang Isu Makar

Aksi yang rencananya dikuti jutaan umat Islam itu akan digelar sejak pukul 08.00 hingga pukul 13.00 WIB. Aksi tersebut nantinya akan berupa zikir, salawat dan ibadah Salat Jumat bersama di Lapangan Monas. Selepas Salat Jumat, jemaah akan membubarkan diri ke rumah masing-masing.

(mus)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Yoon Suk Yeol Bantah Lakukan Pemberontakan, Sebut Darurat Militer untuk Lindungi Negara

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, buka suara mengenai tuduhan pemberontakan atau makar yang ditujukan untuknya.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024