Pariwisata Lombok Mulai Jadi Ancaman Bali
- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menggelar rapat dengan 11 perwakilan dari jajaran kementerian Kabinet Kerja. Pastika mengajak serta 11 perwakilan kementerian itu ke Nusa Penida, yang menurutnya surga tersembunyi dan perlu diperhatikan oleh pemerintah pusat.
Untuk diketahui, para pejabat setingkat direktur dan deputi dari kementerian yang hadir antara lain, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertanian, Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Perekonomian dan Industri, serta Menteri Desa.
Di hadapan rombongan staf dan deputi dari 11 Kementerian RI, Gubernur Pastika mengungkapkan ada rasa kekhawatiran bila terbentuk wisata seperti Bali di tempat lain di Indonesia. Hal itu disampaikan Pastika saat pembahasan dengan para utusan kementerian di dalam kapal Cruise saat perjalanan menuju ke Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung.
Dalam perjalanan lebih dari 20 menit itu, Pastika menyampaikan kekhawatirannya soal kunjungan wisatawan yang datang ke Bali yang kini sekadar transit, lantaran beralih ke wilayah Gili Trawangan, Lombok. Terlebih, soal adanya program pembangunan pariwisata di Indonesia dengan membentuk Bali kedua dan seterusnya dinilainya sebagai sebuah ancaman bagi Bali.
"Memang dengan berkembangnya pariwisata di Tanah Air ini tentu akan lebih kaya potensi yang dapat mendatangkan wisatawan. Tetapi bagi Bali, tentu ini akan jadi ancaman, karena ada saingan lain bagi Bali," aku Pastika sambil tersenyum, Sabtu 26 November 2016.
Banyak hal yang dibahas terkait pengembangan pariwisata khususnya di wilayah Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Menurutnya, Nusa Penida merupakan surga tersembunyi yang kini sudah mulai didatangi wisatawan asing.Â
"Keindahan alam pantai di kawasan Nusa Penida semuanya bisa temukan dari keindahan yang ada di dunia. Bahkan ada ikan yang di dunia cuma ada di dua tempat. Pertama di Kanada dan kedua di Bali yaitu di laut Nusa Penida ini," ungkapnya seraya berharap pemerintah pusat memikirkan untuk membantu pengembangan pariwisata di pulau kecil yang terpisah dengan Pulau Bali ini.
Ia menjelaskan, Nusa Penida saat ini merupakan kecamatan tersendiri dengan luas 20.275 hektare. Ada 16 desa dinas dengan jumlah penduduk 45.380 jiwa berdasarkan hasil survei BPS tahun 2015.