PT Adhi Karya SP3 Karyawan yang Hina Gus Mus
VIVA.co.id – Pandu Wijaya, karyawan PT Adhi Karya yang menghina kyai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU), Mustofa Bisri atau Gusmus di twitter, mendapat surat peringatan III atau SP3 dari pimpinannya.
Surat peringatan ketiga itu dikeluarkan PT Adhi Karya pada Kamis, 24 November 2016 kemarin. Surat diteken Project Manager di PT Adhi Karya Dr Ir Wikrama Wardana MM MPM.
Peringatan keras ini dikeluarkan lantaran postingan Pandu Wijaya dikategorikan sebagai pelanggaran berat yang terbukti merugikan nama baik perusahaan.
Berikut isi surat peringatan itu:
No: 001/INT/Adhi-Penta/SUGBK/XI/2016
Lamp: --
Kepada Yth,
Sdr. Pandu Wijaya
di
Tempat.
Perihal: Surat Peringatan III
Terkait posting Saudara di akun Twitter pada tanggal 23 November 2016 jam 18.03 WIB yang sangat tidak pantas, dengan ini saudara diberi peringatan III.
Perbuatan saudara dikategorikan sebagai pelanggaran berat yang terbukti merugikan nama baik perusahaan.
Demikian surat peringatan ini disampaikan harap menjadikan perhatian saudara.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Proyek renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK)
Dr Ir Wikrama Wardana MM MPM.
Project Manager
Tembusan:
1. GM Departemen SDM
2. GM Departemen Gedung
3. Arsip
Awalnya, Gusmus hanya ingin mengutarakan pendapatnya di akun resmi Twitternya. Ulama besar NU dengan follower sebanyak 784 ribu di Twitter itu mengomentari perihal salat Jumat di jalanan yang rencananya akan dilakukan saat demo besar nanti.
"Aku dengar di ibu kota akan ada Jumatan di jalan raya. Mudah-mudahan tidak benar. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam, sejak zaman Rasulullah SAW, baru kali ini ada bid'ah sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," tulis Gusmus dalam serangkaian tweetnya yang diposting 23 November lalu.
Pandu berkomentar jika tidak masalah ingin melakukan salat Jumat dimana pun, baik di aspal maupun di padang pasir. Pasalnya, saat zaman Nabi pun kondisinya belum ada aspal.
"Dulu gak ada aspal, Gus. Di Padang pasir. Wahyu pertama tentang salat Jumat juga saat Rasulullah hijrah ke Madinah. Bid'ah Ndasmu!" cuit Pandu.
Rupanya, kalimat terakhir inilah yang dianggap menghina Gusmus. Netizen langsung bereaksi, sampai mencari identitas Pandu Wijaya. Belakangan diketahui Pandu menjabat sebagai Quantity Surveyor di PT Adhi Karya.
(mus)