Kapolri: Isu 'Rush Money' Hoax, Hanya Ingin Ganggu Ekonomi

Kepala Polri, Jenderal Tito Karnavian, di Lapangan Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu, 19 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Mencuatnya isu penarikan uang tunai dari bank secara besar-besaran (rush money), rupanya membuat Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jendral Tito Karnavian geram. Tito mengatakan isu itu dikeluarkan hanya untuk mengganggu perekonomian Indonesia.

Ojol dan Kurir se-Jabodetabek Mau Demo, Ketum Garda Indonesia: Tak Ada Paksaan Off Bid

“Tujuan mereka itu hanya satu. Mengganggu ekonomi kita,” kata Tito, usai Dialog Kebangsaan di DPRD Jawa Timur, Sabtu, 19 November 2016.

Ia juga mengungkapkan, saat ini tengah menugaskan Tim Siber Mabes Polri untuk melacak dan memburu pelaku penyebar isu tersebut.

Momen Pendemo Bertemu Teman Mabar FF yang Jadi Polisi Mengamankan Aksi

Alasannya, isu hanyalah kabar yang tidak benar atau hoax. “Pokoknya lacak sampai tertangkap. Nanti kalau sudah tertangkap baru akan kami umumkan,” ujar Tito.

Oleh karena itu, Tito meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu tersebut. Menurutnya, aksi demonstrasi adalah sesuatu yang wajar di negara demokrasi seperti Indonesia.

Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Semarang Ricuh, Aparat Tembakkan Gas Air Mata

“Ada demo-demo itu sesuatu yang wajar. Yang penting saya jamin keamanan negara ini aman dan tentram,” ucapnya. (ase)

Aksi buruh di Kabupaten Bekasi

Ratusan Buruh Bekasi Gelar Aksi, Tuntut Kenaikan Upah hingga 10 Persen

Ratusan buruh dari berbagai perusahaan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa, mereka menuntut kenaikan upah minimum sebesar 8 hingga 10 persen.

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2024