Survei BPS: Pelayanan Ibadah Haji 2016 Memuaskan
- ANTARA FOTO/Umarul Faruq
VIVA.co.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengungkapkan hasil survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia terhadap pelayanan haji tahun 2016 yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag). Secara keseluruhan, hasilnya memuaskan atau di atas standar.
Hal itu disampaikan Suhariyanto saat merilis hasil survei yang dilakukan BPS terkait dengan tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
Menurutnya, secara keseluruhan, indeks kepuasan jemaah haji Indonesia 2016 mencapai angka rata-rata 83,83 persen. Angka itu lebih tinggi 1.16 persen dibandingkan pelayanan ibadah haji tahun 2015 yang bertengger di angka 82.67 persen.
"Kenaikan terjadi di seluruh jenis pelayanan, kecuali katering atau makanan. Kenaikan terbesar terjadi pada pelayanan bus antar kota naik 6.45 poin. Sedangkan penurunan pada katering hanya sebesar 0.27 poin dari tahun 2015," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa 15 November 2016.
Ia menambahkan, kenaikan pelayanan ibadah haji tahun 2016 diantaranya terdapat dalam tiga sektor.
Pertama, sektor pelayanan petugas kloter jemaah haji. Tahun 2015, sektor tingkat kepuasan masyarakat pada sektor itu di angka 85.49 persen, tahun 2016 naik 0.91 poin sehingga menjadi 86.40 persen.
Sektor kedua, peningkatan juga terjadi dalam pelayanan transportasi Bus Sholawat, yaitu naik 4.24 persen dari tahun 2015.
Sektor ketiga kenaikan juga terjadi pada pelayanan petugas ibadah haji. Tahun 2015 tingkat kepuasan publik di angka 84.31 persen.
"Tahun ini pelayanan petugas haji meningkat 0.86 persen, di angka 85.17 persen," katanya.
Selain itu, BPS memberi catatan kepada pelayanan katering dan bus armina. Dua pelayanan tersebut mendapatkan nilai terendah dalam survei kepuasan jemaah haji 2016.
Menanggapi hal itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pihaknya mengapresiasi hasil survei yang dilakukan oleh BPS. Menurutnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini adalah salah satu prestasi dalam pembenahan sistem pelayanan ibadah haji di Indonesia.
"Karena kalau dibandingkan dua tahun terakhir, ini angka tertinggi yang dicapai terkait dengan kepuasan jemaah," kata Lukman.
Terkait dengan beberapa hasil survei yang masih mengalami penurunan seperti dalam sektor pelayanan katering atau makanan, Lukman menegaskan, rasa pada makanan yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia telah disesuaikan dengan menu yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Mengenai selera memang tidak mudah. Kami memoderasi rasa makanan agar tidak terlampau ekstrim dan mengganggu percernaan mereka," ujarnya.
Ia berjanji akan terus menjaga serta meningkatkan pelayanan ibadah haji indonesia di tahun-tahun mendatang. Sebab, ia mengakui, melayani ratusan ribu jemaah haji dari berbagai daerah di negeri orang bukanlah perkara mudah bagi Kemenag.
"Kita bersyukur bagaimana kami bisa menjaga prestasi yang baik ini, sambil ke depan kami akan terus meningkiatkan beberapa hal yang memang harus ditingkatkan," katanya.
Untuk diketahui, survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia 2016 yang dilakukan BPS ini melibatkan 18.500 orang responden. Para responden diminta mengisi kuisioner dan wawancara untuk memberi masukan perbaikan pelayanan haji di Indonesia.
(ren)