Puncak Jelajah 3Ends, Warga Laskar Pelangi Ikut Jalan Santai
VIVA.co.id – Puluhan ribu warga Kabupaten Belitung memadati lapangan Pantai Tanjung Pendam untuk menghadiri acara puncak Jelajah 3Ends.
Acara dibuka dengan jalan santai yang diikuti oleh masyarakat Belitung. Peserta didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Jalan santai yang dibuka langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise ini memulai start di Pantai Tanjung Pendam. Rute jalan santai melewati Jalan Pattimura, Sayi dan, Veteran, dan kembali finish di Tanjung Pendam.
Acara jalan disambut antusias oleh warga meski menjelang finish hujan turun. Beberapa warga tetap bertahan di venue acara di lapangan Tanjung Pendam.
Selesai gerak jalan, acara puncak berlanjut ke panggung utama yang dipandu oleh Tina Toon dan MC daerah. Meski diguyur hujan warga tetap bertahan di sekitar panggung sambil berteduh di tenda-tenda yang disiapkan oleh panitia.
Pengisi acara mulai dari Nada Band, mantan artis cilik yang tergabung dalam gerakan #SaveLaguAnak, Simponi Band hingga pelukis pasir Abe Rubio menghibur para warga.
Banyak pendapat dari kalangan artis terkait 3Ends. Salah seorang pengisi acara Ria Enes menilai perlu adanya edukasi bagi masyarakat agar tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Karena semua sama-sama mempunyai potensi perlu edukasi bagi masyarakat, agar mereka sadar kalau kekerasan terhadap perempuan dan anak itu tidak diperbolehkan," kata Ria di Pantai Tanjung Pendam, Sabtu 12 November 2016.
Ria menilai, kekerasan memang lebih tinggi di Jailolo, bahkan di Belitung dikatakan hampir tidak dijumpai kasus kekerasan.
"Kami dari kalangan artis, mantan penyanyi cilik punya kepentingan yang sama dengan KPPPA, untuk itu kami membuat gerakan save lagu anak," kata Ria.
Lebih lanjut dijelaskan, bagi orangtua dengan memberikan anak gadget berarti telah membiarkan anak menonton hal-hal yang kadang belum pantas ditonton.
"3Ends ini hadir untuk menyadarkan para orang tua dan anak-anak, ini sangat penting," sambungnya.
Hal yang terpenting, menurut Ria menebarkan cinta kasih kepada sesama. Belajar dari sisi kebaikan dan kebenaran membuat semua akan selalu berpikir untuk melakukan kekerasan.
"Kita harus memahami kalau cinta kasih itu artinya apa, dan diterapkan dalam keluarga dan kepada sesama," jelasnya.
Mama Nazam, salah seorang warga saat mengikuti program mengaku tidak tahu apa itu 3Ends, namun setelah adanya program yang dilakukan KPPPA ini masyarakat menjadi paham.
"Saya tadinya tidak tahu apa itu 3Ends, tapi setelah mengikuti dialog Mama Yo Menjawab, saya jadi mengerti. Di Belitung kalau ada konflik diselesaikan dengan kekeluargaan. Karena biasanya dilakukan oleh orang terdekatnya, yaitu keluarga sendiri. Semoga ke depannya tidak ada kekerasan pada perempuan dan anak,” ujar Mama Nazam. (Webtorial)