Yogyakarta Bakal Berawan, Warga Tak Bisa Saksikan Supermoon

Fenomena Supermoon 2015 di Berbagai Belahan Dunia
Sumber :
  • REUTERS/Kacper Pempel

VIVA.co.id – Masyarakat Indonesia akan dapat menikmati peristiwa astronomi langka yaitu Supermoon, Senin, 14 November 2016 malam nanti. Namun, peristiwa tersebut diperkirakan tidak akan dapat dilihat masyarakat Yogyakarta.

Saksikan Bulan Purnama Tak Biasa Nongol untuk Terakhir Kali Nanti Malam

Sebab, langit Yogyakarta diprediksi akan langit berawan dan berpotensi hujan. "Jadi berpotensi tidak teramati bulan purnamanya," ujar Kepala Badan Meteorologi Gefisika dan Klimatologi (BMKG) Yogyakarta Toni Agus Wijaya melalui sambungan telepon, Senin, 14 November 2016.

Toni mengemukakan,  peristiwa Supermoon atau jarak terdekat bumi dengan bulan terjadi pada 14 November 2016, jam 18.24 WIB. Peristiwa itu bersamaan dengan bulan purnama pada pukul 20.52 WIB.

Hunter Moon Hiasi Langit Indonesia Malam Ini

Peristiwa astronomi langka ini akan terjadi lagi sejak peristiwa serupa yang terjadi pada 1948. Peristiwa tersebut kemungkinan akan berulang pada sekitar 70 tahun mendatang. 

Masyarakat bisa menyaksikan fenomena itu dengan mata telanjang. Dari informasi yang dihimpun, bulan akan melintas di orbit dengan jarak 356.511 km dari bumi. Jarak tersebut merupakan terdekat sejak 68 tahun lalu. 

Geger Kamar Pengantin Keluar Cairan Mirip Darah, Keluarga Panik

Salah seorang warga Yogyakarta, Cahyo mengaku ingin menyaksikan fenomena tersebut. Dia berharap cuaca mendukung sehingga bulan bisa terlihat.

Sebelumnya diwartakan, supermoon kembali terjadi pada 2016 setelah terjadi pada 1948. Supermoon diperkirakan akan terjadi lagi pada 2034. Supermoon tersebut merupakan jarak yang paling dekat dengan bumi. Kondisi rapatnya jarak antara bumi dengan bulan dikenal dengan istilah perigee.

Menurut situs Stardome dikutip dari Stuff, Jumat, 4 November 2016, supermoon pada malam 14 November nanti hanya berjarak sekitar 356.509 kilometer dari bumi. Bila dibandingkan dengan kondisi normal maka jarak tersebut 50 ribu kilometer lebih dekat.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebutkan, kondisi bulan akan 30 persen lebih terang dari bulan-bulan biasanya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya