Penyebab Jawa Barat Paling Rawan Longsor dan Banjir
- Ade Suparman/BANDUNG
VIVA.co.id – Kepala Badan Geologi Ego Syachrial mengatakan terdapat alasan otentik mengapa Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah paling rawan terjadi bencana alam seperti longsor dan banjir bandang.
Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, 27 Kabupaten Kota se-Jawa Barat memiliki potensi gerakan tanah tingkat menengah dan banjir bandang.
Ego memastikan, kontur tanah Jawa Barat bersifat lembek dan mudah menyerap air. Oleh karena itu, banjir bandang dan gempa yang terjadi, bukan perkara aneh.
"Jawa Barat ini secara morfologi wilayahnya lereng-lereng, tanahnya gembur dan bersifat sensitif terhadap air. Memang Jawa Barat ini tipikal batuannya dan permukaan tanah, sangat rentan pergerakan tanah," ujar Ego di Kantor Geologi, Jalan Diponegoro Kota Bandung Jawa Barat, Kamis, 10 November 2016.
Ego menjelaskan, indikasi bencana alam muncul bukan perkara tanpa sebab. Campur tangan manusia di sektor alam dengan mengubah fungsi lahan yang seharusnya menjadi resapan air, menjadi penyebab utama.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi saat ini yaitu alih fungsi lahan kawasan hulu. Yang seharusnya kuat menampung air, namun dijadikan tempat bercocok tanam, seiring waktu kekuatan daya tampung menurun.
"Alih fungsi lahan sebenarnya pemicu. Kita lihat saja, Bandung ini dialiri 12 sampai 13 sungai. Ini karena ada penyempitan dan pendangkalan. Ulah aktivitas manusia sangat dominan jadi penyebab kebencanaan geologi," tuturnya.
Karena itu, kesadaran menjaga keseimbangan alam agar tidak terjadi bencana, harus menjadi kewajiban bersama. Kata Ego, imbauan ini sangat penting, terlebih posisi lempengan yang mempunyai karakteristik tersendiri.
"Kalau tanah pasti bergerak. Karakteristiknya, kita berada di lempeng pertemuan tiga lempeng. Kita di lempeng paling kuat yang terus bergerak, sudah pasti tanahnya gembor (lunak)," ungkapnya.