Polri Perketat Perbatasan dengan Kerja Sama Internasional
- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Polri menilai, salah satu alasan maraknya Narkoba masuk ke Indonesia melalui Timor Leste, adalah karena ancaman pidana terhadap kejahatan ini di negara itu masih ringan.
"Karena hukuman Timur Leste masih belum keras seperti Indonesia. Kejahatan maksimal narkotika 10 tahun. Ini dimanfaatkan pelaku pengguna Timur Leste sebagai pintu masuk penyelundupan narkotika," kata Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Pol. Johanis Asadoma di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa, 8 November 2016.
Untuk itu, perlu dibangun kerja sama bilateral dalam meningkatkan keamanan dan menangkal kejahatan lintas negara tersebut. "Sehingga akan ditingkatkan kerja sama ke depan," katanya.
Sementara dari Indonesia ke Timor Leste, perhatian utama adalah tantangan mengatasi masalah pencurian kendaraan bermotor. "Banyak kendaraan bermotor (hasil curian) dari Indonesia dibawa ke Kupang, dari Kupang masuk ke Timor Leste. Ketika masuk ke Timor Leste enggak bisa masuk ke Indonesia lagi. Kalau kita tahu barang itu ada di sana, sulit kita mengambil barang itu," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, diperlukan kerja sama investigasi bersama, sehingga dibentuk tim khusus antara Polri dengan Kepolisian Timur Leste. Dalam kesepakatan ini Polri juga akan membangun kerja sama untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. "Lebih dari 100 anggota polisi Timor Leste yang mengikuti pendidikan di Polri bidang reserse, forensik, intelijen," ujarJohanis.
Tak hanya dengan Timor Leste, Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengatakan, kerja sama juga dibangun dengan negara lain yang berbatasan langsung dengan Indonesia, baik darat maupun laut. Sebagai pintu masuk dan keluarnya barang dan orang, terbuka kemungkinan jalur masuk di perbatasan dimanfaatkan atau disalahgunakan para pelaku kejahatan.
"Sehingga perlu adanya kerja sama perbatasan antara negara yang bertetangga, baik dalam pengawasan maupun penindakan terhadap ancaman kejahatan lintas kejahatan," kata Martinus Sitompul di Bali Nusa Dua Convetion Center, Selasa, 8 November 2016.
Kemudian, kata Martinus, Divisi Hubungan Internasional Polri juga melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga mitra kerja di manca negara. Seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, International Criminal Police Organization-Interpol, serta organisasi internasional lain yang bergerak secara global. "Dalam upaya mewaspadai, mencegah dan memberantas kejahatan internasional dan transnasional," katanya.
Selain itu, Polri juga meningkatkan kerja sama dalam misi perdamaian dan keamanan dunia, serta dalam melakukan penegakan hukum. "Serta melakukan perlindungan terhadap warga negara Indonesia yang berada di luar negeri," kata Martinus.
(mus)