Jokowi Pertanyakan Hasil Pembangunan di Papua
- Rusman-Biro Pers Istana
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menyebut, anggaran besar yang digelontorkan untuk pembangunan Papua selama 2016, tak sebanding dengan hasil yang dicapai.
Hal itu dikatakan Jokowi dalam pembukaan rapat kabinet terbatas mengenai program pembangunan di Papua, yang digelar di Kantor Presiden, Selasa, 8 November 2016.
"Tahun Anggaran 2016 saja total dana yang dialokasikan untuk Papua, baik dana di kementerian, di lembaga, di dana transfer ke daerah, ke Provinsi Papua, maupun Papua Barat, besarnya mencapai Rp85,7 triliun. Ini jumlah yang cukup besar," ujar Presiden.
Tapi sayang, jumlah yang sangat besar itu tidak terlihat jejak pembangunannya dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. "Namun anggaran yang dialokasikan tidak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan yang ingin kita capai," ujar Jokowi.
Menurutnya, jumlah dana bukan persoalan pokok dalam pembangunan di Bumi Cendrawasih. Tetapi, tidak adanya koordinasi yang efektif, sehingga dana besar itu tak terlihat wujud pembangunannya.
"Saya juga mendapat informasi bahwa 46 persen program kementerian dan lembaga cenderung memilih lokasi yang mudah, yang gampang implementasinya. Karena kita tahu memang daerah-daerah kabupaten di Papua memang banyak yang sulit dijangkau. Tetapi ini juga tidak benar kalau kita lakukan terus-menerus," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, Jokowi meminta kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah bersinergi. Pembangunan tidak boleh jalan sendiri-sendiri. Peningkatan kualitas hidup dan sumber daya manusia, terutama pendidikan dan kesehatan, harus diperhatikan dalam pembangunan di Papua.
"Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua, meski tahun 2015 sudah mengalami peningkatan 0,5 poin. Indeks pembangunan manusia di Papua saat ini masih di bawah 60, artinya masih pada posisi yang rendah.”
(mus)