Penampilan Baru Eks Kapolri Badrodin Haiti
- VIVA/Syaefullah
VIVA.co.id – Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti terlihat hadir dalam pembukaan Sidang Umum Tahunan Interpol ke-85 di Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin, 7 November 2016. Badrodin yang mengenakan setelan jas hitam duduk bersama tamu undangan yang hadir.
Kehadiran Badrodin Haiti sontak menjadi perhatian wartawan yang biasa meliput kegiatan di Mabes Polri. Sebab, ada penampilan berbeda dari lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1982 ini.
Meski sudah purna tugas, Badrodin Haiti terlihat masih sangat bugar. Kini, penampilan ayah dua orang putra itu agak berbeda. Ia memelihara jenggot, yang selama berdinas aktif tak pernah tampak.
"Ini kan tandanya pensiun, kalau belum pensiun belum bisa pakai jenggot," kata Badrodin Haiti disambut tawa awak media.
Badrodin mengaku, saat ini tinggal di kediaman pribadinya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di masa pensiunnya, mantan kapolda Jawa Timur ini aktif membina sejumlah persatuan olah raga dan kerja sosial.
"Saya sekarang kerja di sosial saja. Ya membina olah raga karate, momong cucu, dan membina kungfu," ujarnya.
Sementara itu, terkait agenda Sidang Umum Interpol yang dibuka hari ini, Badrodin mengakui pesertanya paling banyak dari sidang sebelumnya. Mengingat, sebanyak 167 negara yang hadir dari total anggota Interpol yang berjumlah 190 negara.
"Mungkin ini delegasi yang paling besar dari seluruh negara pada sidang Interpol," kata mantan wakapolri ini.
Karena itu, menurut Badrodin, Polri akan memanfaatkan momentum ini untuk menghadapi kasus kejahatan terorisme, masalah narkotika, kejahatan transnasional, teroris, dan perdagangan manusia.
"Ini sebetulnya kita harus bisa memanfaatkan momentum untuk bisa membantu memecahkan masalah-masalah strategi dalam hubungan negara," katanya.
Pada forum internasional ini, Badrodin menambahkan, tidak menutup kemungkinan juga bahwa Polri bisa berbagi atau mengadopsi taktik dan strategi dalam penanggulangan kejahatan dari negara lain.
"Kita juga bisa mengadopsi dari negara lain soal masalah taktik dan teknis itu. Kan kejahatan itu berkembang, sehingga taktis dan teknisnya juga harus berkembang," katanya.