Terlibat Narkoba, 47 Anggota TNI di Medan Dipecat
- VIVA/Putra Nasution
VIVA.co.id – Komando Daerah Militer I Bukit Barisan menggelar upacara pemecatan dengan tidak hormat terhadap 47 personel yang diduga melakukan tindak pidana narkoba dan desersi. Upacara tersebut, dilaksanakan di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara, Senin 7 Oktober 2016.
Dari ke-47 anggota TNI berkasus, di antaranya terdiri satu orang perwira menengah, dua perwira pertama, 16 Bintara, dan 28 tamtama. Pemecatan simbolis dilakukan terhadap seorang Prajurit Tamtama Yonif 122/Tombak Sakti, Praka Agus Purba, yang terbukti terlibat tindak pidana narkotika.
Kepala Staf Kodam I Bukit Barisan, Brigjen TNI Tiopan Aritonang yang memimpin upacara pemecatan itu melepas seragam dinas Praka Agus Purba, dan menggantinya dengan kemeja batik.
"Dari 47 orang tadi, 36 orang kita pastikan melakukan tindakan disersi dan 11 orang melakukan tindak pidana natkotika," kata Brigjen Tiopan.
Namun, Tiopan tidak menjelaskan secara merinci identitas ke-47 anggota TNI itu yang dipecat. Dia hanya mengungkapkan kepangkatan dari personel dipecat tersebut, seperti seorang perwira menengah berpangkat Letnan Kolonel, yang terbukti desersi.
Selain itu, terdapat dua perwira pertama, seorang di antaranya melakukan desersi dan seorang lagi terlibat tindak pidana narkotika. Sisanya, 16 bintara dan 28 tamtama yang terbukti desersi, atau melakukan tindak pidana narkoba.
"Ini sudah inkracht, sudah melewati proses hukum. Setelah pemecatan ini dikembalikan ke lapas. Kalau melakukan pidana, kena pidana umum," jelas Tiopan.
Tiopan menegaskan, Kodam I/BB tidak akan main-main dengan personel yang terlibat narkotika dan desersi. Sebab itu, dia mengimbau seluruh anggota untuk menjalani tugas dengan benar tanpa bermain-main dengan narkoba.
"Jangan sekali-sekali terlibat narkoba. Jangan alasan coba-coba, tidak usah. Tadi saya juga sampaikan amanat Pangdam, setiap komandan satuan harus bertanggung jawab keluarganya, pasukannya dan PNS-nya. Jangan sampai terlibat narkoba," tegas Tiopan.
Jenderal bintang satu ini pun meminta masyarakat memberikan informasi, jika ada prajurit yang melakukan penyalahgunaan narkotika. Persoalan narkoba ini dinilai sangat penting, karena sudah menjadi masalah nasional.
"Ini sudah menjadi salah satu metode yang digunakan negara lain untuk menghancurkan Indonesia. Tidak perlu biaya besar untuk perang, tetapi narkotika ini digunakan untuk menghancurkan generasi muda kita," jelas Tiopan. (asp)