Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah

Sungai Ciliwung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id - Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso mengatakan, salah satu penyebab banyaknya bencana banjir yang terjadi di Indonesia, adalah karena sejumlah kerusakan yang terjadi di sejumlah daerah aliran sungai (DAS).

Anggaran Banjir Minim, Belum Semua Sungai Dibenahi
"DAS di hulu-hulu sudah memprihatinkan. Banyak pepohonan ditebang dan alih fungsi lahan untuk ditanami tanaman-tanaman yang bukan penahan air," kata Imam di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat 4 November 2016.
 
Beberapa Ruas Jalan Jakarta Tergenang Air Usai Diguyur Hujan
"Maka kami juga melakukan monitoring untuk mengamankan daerah-daerah tersebut," ujarnya menambahkan.
 
Efisiensi, Penghematan Kementerian PUPR Rp8,4 Triliun
Apalagi, kondisi demikian diperparah dengan tingginya curah hujan, yang melebihi kapasitas daya tampung air bagi sungai-sungai tersebut.
 
"Cuaca ekstrem sedang terjadi, kondisi hujan sangat tinggi. Sungai-sungai di Indonsia sebenarnya didesain untuk curah hujan 100 milimeter. Tapi sekarang curah hujannya sangat besar, seperti di Bandung kemarin yang mencapai 205 milimeter," kata Imam.
 
Oleh karenanya, untuk memperbaiki kondisi di DAS pada hulu-hulu sungai itu, Imam mengatakan jika Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menyurati sejumlah pemda dan gubernur untuk ikut membenahinya.
 
"Menteri PU sudah menyurati seluruh gubernur dan pemda, agar pemukiman di tepi sungai harus ditertibkan. Karena kalau kemudian banjir, maka yang biasa disalahkan itu adalah sungainya. padahal masyarakat yang menempati tepi sungainya yang merusak DAS itu sendiri," ujarnya.
Sungai Ciliwung

Alokasi Terbesar Dana Banjir untuk Rehabilitasi Sungai

Hanya sungai di kawasan strategis.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016