Dicurigai Bawa Bom, Mobil Mogok di Bantul Diserbu Gegana
- ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA.co.id – Sejak meledaknya bom rakitan berisi paku berkarat di Desa Sumberagung, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, kewaspadaan dan kecurigaan akan teror meningkat.
Namun nasib nahas dialami oleh seorang warga bernama Nanang Purwadi asal Gemolong, Sragen, Jawa Tengah. Bagaimana tidak, mobil miliknya yang sedang mogok dan terparkir justru dicurigai menyimpan dan membawa bom.
Kejadian ini terjadi Rabu, 2 November 2016. Saat itu, ada sebuah mobil berwarna abu-abu sedang terparkir di samping rumah warga di Jalan Parangtritis Kilometer 11.
Mobil itu awalnya tidak diketahui siapa pemiliknya dan disebut telah terparkir selama dua hari di lokasi. Diduga karena tak ingin ada hal yang tidak baik.
Tim Gegana Polda Yogyakarta yang baru usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan bom rakitan di Desa Sumberagung Bantul pun langsung waspada.
Garis polisi pun dipasang di sekitar mobil. Robot MK3 yang biasa digunakan untuk mendeteksi bom pun diterjunkan segera. Sejumlah polisi langsung bersiaga di lokasi.
Pemeriksaan dengan robot pun dilakukan. Lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan lewat petugas yang menggunakan seragam khusus anti ledakan bom.
Dirasa aman, petugas yang memeriksa pun langsung memecah kaca mobil yang diduga menyimpan bom tersebut. Tak ayal dengan dua kali pukul, kaca jendela mobil pun pecah.
Namun, di saat proses pemeriksaan itu tiba-tiba muncul seorang pria berbaju kuning. "Itu mobil saya, itu mobil mogok," ujar pria yang belum diketahui identitasnya tersebut.
Namun sayang, kemunculan pria itu justru membuat polisi semakin sigap. Pria itu pun ditangkap dan digelandang untuk menjalani pemeriksaan. Dari pemeriksaan pun terungkaplah jika lelaki itulah yang bernama Nanang.
Ia memang pemilik mobil dan mengakui jika mobil itu sedang dalam keadaan rusak ketika dipinjam rekannya sejak Senin, 31 Oktober 2016. Karena koplingnya bermasalah.
Mobil itu pun diparkir di jalan. Lalu Nanang mencari onderdil untuk memperbaiki mobilnya. "Ini ondredilnya," kata Nanang sembari menunjukkan alat mobilnya bersama kartu identitas dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) miliknya ke polisi. "Sejak malam selasa mobil ini mogok," kata Nanang.
Mendapatkan informasi itu, akhirnya pemeriksaan 'serius' di mobil Nanang pun dihentikan. Penggeledahan mobil pun dilakukan oleh polisi bersama pemilik mobil.
Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito hadi Prabowo menyebut, jika awalnya mereka memang sudah mendapatkan laporan ada mobil tak dikenal terparkir selama dua hari. Karena itu, mereka berinisiatif untuk memeriksanya.
"Kita ambil semua kemungkinan, belum tentu ada kaitannya dengan ledakan," katanya.
Penggeledahan itu kini telah rampung. Kaca mobil milik Nanang pun terlanjur pecah. Gara-gara kejadian itu terjadi kepadatan lalu lintas di lokasi kejadian. Sebab banyak warga yang ingin menyaksikan proses ‘pemeriksaan bom’ tersebut.
(mus)