Awas, Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas
- ANTARA FOTO/Tibta Peranginangin
VIVA.co.id – Aktivitas erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara terus meningkat. Dengan status Awas, saat ini gunung dengan ketinggian 2.451 meter itu membahayakan untuk warga yang bermukim di dekat kawasan gunung.
Mengutip dari situs resmi milik Pemerintah Kabupaten Karo, Rabu, 2 November 2016, dilaporkan telah terjadi aktivitas erupsi disertai luncuran awan panas sejauh 2.500 meter ke arah Tenggara-Timur, sekira pukul 09.01 WIB.
Kolom Abu vulkanik pun terpantau mencapai ketinggian 1.000 meter.
"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur G. Sinabung. Serta masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," tulis situs karokab.go.id.
Dilaporkan juga, saat ini aktivitas kegempaan di sekitar kawasan Gunung Sinabung meningkat. Tak cuma itu, di gunung itu juga memiliki volume kubah lava yang mencapai 2,4 juta meter kubik dalam posisi menggantung. Kondisi itu yang memiliki potensi terjadinya awan panas dan guguran lava yang cukup besar.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho juga telah menginformasikan akan kewaspadaan soal aktivitas Gunung Sinabung itu. Mengutip dalam akun Twitternya, Sutopo juga menautkan pemberitahuannya ke Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Luncuran awan panas Gunung Sinabung sejauh 3 km ke tenggara-timur 1/11/2016. 2.592 KK masih mengungsi. Tdk ada korban jiwa. @jokowi @Pak_JK pic.twitter.com/yP3syRmGSx
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) 1 November 2016
Gunung Sinabung terus erupsi dan luncurkan awa panas. Sudah 7 kali erupsi pada 1/11/2016. Status Awas. @jokowi @Pak_JK @BNPB_Indonesia pic.twitter.com/12HwxKJ8uD
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) 1 November 2016