- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan, apel bersama dengan TNI di lapangan silang Monas, Jakarta, hari ini, untuk menjamin kesiapan TNI dan Polri dalam pengamanan pemilihan kepala daerah, atau pilkada serentak.
Menurutnya, dalam pilkada akan ada proses polarisasi (pengkutuban) yang harus diwaspadai. Polarisasi dinilai wajar terjadi dalam masa menjelang pilkada. Namun, ia tak menampik bahwa polarisasi memiliki potensi konflik tersendiri.
"Polarisasi dapat menjadi potensi konflik, karena perbedaan kepentingan antara masyarakat dan pilihannya. Tentu, kami rapatkan barisan dan dengan Panglima dan Polri, seluruh jajaran untuk menjaga stabilitas keamanan," ujar Tito di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu 2 November 2016.
Terkait rencana aksi di Jakarta, Jumat 4 November 2016, Tito menegaskan, aksi demo diizinkan selama tetap dalam koridor hukum dan aturan yang berlaku.
"Tidak boleh ganggu hak asasi masyarakat yang tak demo, tidak boleh ganggu etika. Harus jaga sistem NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," ujar Tito.
Ia menegaskan, Polri bersama TNI akan menindak tegas bagi para pelanggar, khususnya saat demonstrasi, terutama para provokator yang berpotensi mengganggu sistem NKRI. (asp)