Relokasi Korban Sinabung, Pemerintah Siapkan Rp190,6 Miliar

Aktivitas erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Tibta Peranginangin

VIVA.co.id – Gunung Sinabung sejak erupsi pada Juni 2013, hingga sekarang belum terlihat ada tanda-tanda akan berakhir. Bahkan sepanjang Selasa, 1 November 2016, Sinabung telah berlangsung sembilan kali luncuran awan panas guguran.

Mensos Dorong Warga Terdampak Letusan Gunung Sinabung Kembangkan Usaha

Dampaknya, masyarakat terus berada dalam pengungsian. 

"Ada dua kelompok pengungsi yaitu pengungsi yang harus relokasi dan masyarakat yang mengungsi sementara yang akan kembali ke desa jika erupsi sudah berakhir," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 2 November 2016.

Gunung Sinabung Erupsi Dua Kali Hari Ini, Lontarkan Abu Vulkanik

Untuk itu penanganan pengungsi Sinabung dibagi menjadi 3 bagian. Pertama, sebanyak 370 KK dari tiga desa di radius tiga kilometer dari kawah, yaitu Desa Bekerah, Simacem, dan Sukameriah. Mereka direlokasi di Siosar. 

Masyarakat telah menempati hunian tetap, lengkap dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial. Disamping itu, diberikan izin pinjam pakai lahan usaha tani dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 0,5 Ha per KK selama 20 tahun.

Erupsi Gunung Sinabung, Hujan Abu Vulkanik Terasa Hingga Binjai

Selanjutnya akan dibantu livelihood melalui kegiatan sosial ekonomi, menggunakan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi. BNPB telah mengajukan dan dalam proses di Kementerian Keuangan.

Kemudian, relokasi mandiri sebanyak 1.903 KK, melalui dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi tahun 2015. BNPB telah menganggarkan Rp.190,6 miliar sesuai pengajuan Bupati Karo yang tertuang dalam SK Bupati Karo. 

"Dana tersebut telah ditransfer ke APBD Karo pada Desember 2015 untuk bantuan pembangunan huntap sebanyak 1.683 KK. Awalnya relokasi tahap kedua ini adalah 1.683 KK. Namun, Pemda Karo mengusulkan adanya tambahan 221 KK, sehingga total 1.903 KK warga yang harus direlokasi tahap kedua," ujar Sutopo menjelaskan.

Tambahan dana untuk relokasi 221 KK ini telah disampaikan ke Menteri Keuangan dan akan direalisasikan melalui hibah rehabilitasi dan rekonstruksi tahun 2016/2017 dan akan diverifikasi dan validasi, serta diperkuat melalui SK Bupati Karo dengan mekanisme by name by address. 

Saat ini dilaporkan warga yang telah menentukan pilihan lokasi huntap untuk relokasi mandiri sebanyak 651 KK. Relokasi menggunakan pemberdayaan masyarakat. Sisanya sedang dalam proses pencarian lahan.

Beberapa warga akan direlokasi di Siosar yang masih mampu menampung 900-an KK. Sedangkan lahan usaha tani yang sudah menentukan pilihan 600. Diharapkan untuk lahan usaha tani ini selesai pada Desember 2016. Sedangkan pembangunan huntap akan melewati tahun 2016 dan dilanjutkan 2017.

Total bantuan relokasi mandiri Rp.110 juta per KK yang terdiri dari bantuan dana rumah senilai Rp 59,4 juta per KK dan bantuan lahan usaha tani senilai Rp. 50,6 juta per KK.

Penanganan ketiga adalah penanganan pengungsi sebanyak 2.592 KK yang saat ini masih berada di 9 pos penampungan pengungsi. 

"Mereka tidak perlu relokasi. Mereka diperbolehkan kembali ke desanya saat kondisi Gunung Sinabung sudah aman. Namun tidak ada yang tahu kapan Gunung Sinabung akan aman atau tidak erupsi."

Agar pengungsi tidak terlalu lama di barak pos pengungsian maka BNPB akan membangun hunian sementara untuk per KK. Saat ini, BNPB masih dalam proses pembangunan huntara di 6 lokasi.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya