Solidaritas Munir: Ada Rekaman Keterlibatan Kepala BIN
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Komite Aksi Solidaritas untuk Munir, menyebutkan ada bukti rekaman 41 hubungan telepon antara Polycarpus dengan Muchdi PR. Dan jika rekaman itu diperdengarkan, bisa menyeret elit Badan Intelijen Negara, termasuk A.M.Hendropriyono.
Sekretaris Eksekutif KASUM, Chairol Anam, menuturkan rekaman itu berisi suara Polycarpus yang mendapat perintah Muchdi. Isinya seperti siap laksanakan.
Itu juga, kata dia, diakui Bambang Hendarso Danuri yang menjadi ketua Tim Munir, sekaligus Kabareskrim Mabes Polri. Pengakuan BHD itu, disampaikan ke KASUM usai pulang dari Seatle AS.
Namun, setelah masuk persidangan, rekaman itu justru hilang. Tidak dimasukkan ke dalam dokumen saat persidangan Muchdi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Padahal kata Anam, pihak Kejaksaan Agung mengakui ada bukti rekaman itu.
"Jadi kan asumsinya kalau kita ikuti teori anak tangga walaupun kami enggak setuju, kalau anak tangganya Muchdi dapat pasti bisa naik ke atas, asumsinya begitu. Karena bagaimana pun juga, bukti jejaring faktanya mengarah ke situ semuanya," ujar Anam, di LBH Jakarta, Minggu 30 Oktober 2016.
KASUM saat itu, kata dia menjelaskan, mengawal proses itu. Bahkan, sebelum ke persidangan, pihaknya bertemu Direktur Pra-penuntutan Kejaksaan Agung saat itu, Suroso, dan mengakui bukti rekaman ada dengan berisi suara Polycarpus yakni siap, laksanakan, dan seterusnya.
Dia menjelaskan, dalam sebuah operasi biasa yang dilakukan BIN biasanya cukup dilakukan oleh satu divisi atau kompartemen saja. Tapi, dalam rekaman itu terlihat alurnya, bahwa operasi yang diduga kuat untuk membunuh Munir, dilakukan lintas divisi.
"Ada deputi VII, deputi V, deputi II, main semua itu enggak mungkin bisa digerakkan di level antar divisi ini kalau tidak di atasannya. Atasannya siapa? Kepala BIN atau wakil Kepala BIN," kata Anam.
Saat itu, Kepala BIN, dijabat A.M.Hendropriyono. Sementara wakilnya adalah As'ad Said Ali. Wakil, kata dia, sering disebut hanya fungsi administrasi.
Sehingga, lanjut Anam, surat penugasan Polycarpus ke Garuda untuk permintaan Polycarpus dari pilot menjadi avition security, itu ditanda tangani oleh As'ad. "Tapi fungsi strategis ya bukan As'ad lah pastinya. Nah kalau ini dibuka (rekaman), bisa naik ke tangga berikutnya. Itu pentingnya rekaman suara," kata dia.