Kreativitas Pemuda Jadi Solusi Tantangan Global

Sekretaris Kabinet Pramono Anung di ruang kerjanya
Sumber :
  • Humas Setkab

VIVA.co.id – Memperingati Hari Sumpah Pemuda ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung meminta para pemuda Indonesia lebih giat melahirkan beragam kreativitas.

Pramono-Rano Deklarasi Kemenangan, Pengamat: Hormati Marwah KPU

Sebab di era digital, tantangan pemuda dalam menghadapi persoalan zamannya akan semakin keras. Persaingan makin ketat, dan terjadi secara global. Kompetisi, kata Pramono, mestinya membuat generasi muda terpacu untuk menjadi lebih baik di semua tingkat, dan semua tantangan.

“Bagi pemuda sekarang ini, kreativitas itu mendapatkan ruang. Dan ruang itu diberikan oleh Pemerintah. Nah, sekarang ini mereka mau jadi apa, kesempatan itu ada pada mereka,” kata Pramono dalam siaran pers mengenai refleksi peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88, Jumat, 28 Oktober 2016.

Sindiran PDIP ke Riza Patria: Pelanggaran itu Diproses Hukum, bukan Disayembarakan

Ruang kreativitas ini membuat perbedaan tak lagi menjadi hambatan. Dan ini menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk bertarung menjadi pemain global.

“Sekarang ini ada start up, ada ekonomi digital yang luar biasa. Dan itulah tantangan baru, dan Indonesia termasuk yang beruntung karena Pemerintah tidak memberikan batasan terhadap hal itu,” sambung Pramono.

Pramono-Rano Klaim Menang 1 Putaran, RK: Tunggu Hasil Resmi, Jika Sudah Final Kita Terima

Sebagai contoh, Pramono mengungkapkan beragam anak muda Indonesia yang menjadi pemain dunia dan memiliki kekuatan untuk bertarung pada tingkat global, seperti Joe Alexander di bidang musik, atau start up seperti Bukalapak, Blibli, Lazada, dan lain sebagainya.

“Indonesia saat ini diuntungkan dengan ledakan, keuntungan demografi di mana anak mudanya itu kelas menengahnya itu sangat besar,” ujar Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.

Seskab meyakini bahwa pemuda Indonesia ke depan akan mempunyai cara berpikir yang berbeda. Tidak lagi melihat bahwa bekerja harus di kantor. Dengan inovasi teknologi dan ketekunan, Indonesia akan menjadi luar biasa.

Namun, untuk memastikan generasi muda mendapatkan pendidikan cukup, pemerintah saat ini tengah mendorong implementasi program pelatihan dan sekolah vokasi. Melalui program ini sekolah seperti politeknik, SMK, dan kejuruan, didorong membekali pendidikan yang tidak lagi umum.

“Kita ingin bahwa kelas menengah yang bonus demografi itu, mereka segera bisa mengisi pasar. Tidak lagi katakanlah hanya belajar teori tetapi praktik lapangannya juga dilakukan,” ungkapnya.

Pemerintah, lanjut Seskab, juga terus melakukan perang terhadap narkoba, untuk menyelamatkan generasi muda. Dia menegaskan, Presiden Joko Widodo memberikan dorongan kuat kepada Polri, dan Badan Narkotika Nasional untuk menindak kejahatan ini.

“Kita salah satu negara yang menerapkan hukuman mati kepada narkoba. Walaupun ini diprotes secara internasional tetapi kita juga ingin memberikan efek jera pada para pelaku narkoba,” tegasnya.

Pemerintah disampaikan Seskab juga tengah mengkaji rencana untuk membuat sel khusus untuk narkoba, yang akan ditempatkan di salah satu pulau.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya