Munir Masih Dizalimi jika Dokumen TPF Tak Dibuka
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id - Suciwati, istri mendiang pejuang hak asasi manusia, Munir Said Thalib, terus mendesak Presiden Joko Widodo membuka dan mengumumkan dokumen hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) kasus kematian suaminya.
Dia menyebut mendiang Munir masih dizalimi dan menerima ketidakadilan jika pemerintah tidak membuka dokumen itu. "Ketidakadilan pertama, Munir telah dihilangkan nyawanya. Sekarang dokumen hasil TPF juga akan dihilangkan," kata Suciwati, saat jumpa pers di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen Manado pada Kamis, 27 Oktober 2016.
"Jadi," dia menambahkan, "kalau dokumen TPF tidak dibuka, ini preseden buruk bagi semua warga yang mencari keadilan."
Dia mengandaikan kasus pembunuhan Munir yang menjadi perhatian nasional saja tak pernah tuntas meski telah 12 tahun berlalu. Kasus serupa yang menimpa rakyat kecil tentu bakal diabaikan.
"Presiden harus segera membuka dokumen itu sekarang juga," ujarnya, menegaskan.
Ketua Presidium Majelis Adat Minahasa, Bert Supit, mendesak pemerintah segera membuka hasil TPF. "Dari Manado kami menyerukan Presiden Jokowi segera membuka hasil TPF Munir. Munir menjadi simbol ketidakadilan seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Yati Andriyani, aktivis KontraS, menyebut penggalangan dukungan bagi kasus Munir akan dilakukan ke sejumlah kota di Indonesia dan dimulai dari Manado. Suciwati direncanakan mendatangi sepuluh kota lain untuk menggalang dukungan.
"Kita harus bergandengan tangan sehingga kasus ini tuntas. Cukuplah toleransi diberikan kepada pemerintah selama dua belas tahun kasus ini tidak ada itikad untuk dituntaskan," katanya.