26-10-2010: Mbah Maridjan Gugur di Gunung Merapi
- YouTube
VIVA.co.id - Enam tahun lalu, Juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan, meninggal dunia. Kakek bernama asli Mas Penewu Surakso Hargo itu meninggal dalam usia 83 tahun akibat luka bakar dari awan panas Gunung Merapi yang meluncur ke rumahnya di Dukuh Kinahrejo, Slemman, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
Selasa 26 Oktober 2010 petang, awan panas Merapi 'wedhus gembel' menerjang Dusun Kinahrejo, dan juga melanda rumah Mbah Maridjan.
Rabu 27 Oktober 2010 pagi, kuncen Merapi itu ditemukan tewas di rumahnya dalam posisi bersujud. Belasan orang juga ditemukan meninggal di sekitar rumah Mbah Maridjan. Almarhum kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga, yang berjarak lima kilometer dari kampungnya. Pemakaman Mbah Maridjan dihadiri ratusan pelayat.
Mbah Maridjan mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada 1970 dan mendapat amant sebagai juru kunci sejak 1982. Sejak kejadian Gunung Merapi mau meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal, karena faktor keberanian menantang erupsi Gunung Merapi pada 15 Mei 2006.
Mbah Maridjan memang menolak dievakuasi saat erupsi 2006 dan 2010. Saat erupsi 2006, Mbah Maridjan tetap memilih bertahan, walau dibujuk langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Saat itu Mbah Maridjan tak mau mengungsi, karena yakin dengan tak terkena luncuran awan panas. Sejak itu namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut. Bahkan sempat menjadi bintang iklan minuman berenergi.
Almarhum Mbah Maridjan, mendapat penghargaan Anugerah Budaya 2011 dari Pemerintahan Provinsi DIY, dalam kategori pelestari adat dan tradisi. Pemberian penghargaan dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi DIY Ikhsanuri, pada tanggal 29 November 2011, di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta.
(ren)