BNPB: Drainase Kota Bandung Tak Mampu Cegah Banjir
- Istimewa
VIVA.co.id – Kawasan Pasteur Kota Bandung terendam banjir setinggi 160 cm pada Senin siang, 24 Oktober 2016. Banjir disebabkan hujan deras yang turun sepanjang hari ini di wilayah Kota Bandung. Sejumlah kendaraan terseret derasnya arus. Aktivitas warga Kota Bandung pun lumpuh.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Senin siang ini menyebabkan jalan-jalan utama di Kota Bandung terendam banjir.
"Kawasan Pasteur yang paling parah terkena dampaknya. Di sepanjang jalan utama itu, air sudah menutup jalan seperti sungai. Kawasan di Jalan Pasteur terendam banjir hingga ketinggian 160 cm," kata Sutopo dalam keterangan kepada VIVA.co.id.
Tak hanya itu, Jalan Pagarsih juga direndam banjir sekitar 150 cm dan Jalan Nurtanio setinggi 120 cm. Menurut Sutopo, banjir yang mengalir dengan cepat tidak dapat dibendung, karena semua drainase perkotaan meluap. Saluran drainase perkotaan tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga terjadi banjir.
"Kendaraan dan motor yang sedang melintas di jalan terendam banjir. Kendaraan yang parkir di BTC Mall juga terendam banjir. Bahkan beberapa mobil terseret banjir seperti layaknya diterjang tsunami kecil di jalan," ujar dia.
Sementara itu, berdasarkan laporan awal dari BPBD Provinsi Jawa Barat, banjir menyebabkan ratusan rumah terendam banjir. Ada rumah yang rusak akibat tergerus banjir di bantaran Kali Cilimus. Banjir juga menjebol pagar SMAN 9 Bandung sehingga merendam ruang kelas dan ruang guru sekitar 90 cm.
Saat ini sebagian banjir telah surut. Kondisi topografi yang miring menyebabkan banjir cepat surut. Masyarakat mulai membersihkan rumahnya dari lumpur.
Sutopo mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor. Pasalnya, BMKG memprediksikan curah hujan akan terus meningkat. Fenomena intensitas La Nina lemah diprediksikan akan meluruh pada Desember 2016 sedangkan Dipole Mode masih menguat sehingga curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan meningkat.
"Kejadian hujan ekstrem diprediksikan akan meningkat, sehingga potensi banjir, longsor dan puting beliung akan meningkat," tutur dia. (ase)