Penusuk Polisi Direkrut Pentolan Jemaah Al Islamiyah
- VIVA.co.id/Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Kepolisian masih terus mendalami kasus penyerangan yang dilakukan Sultan Aziansyah terhadap sejumlah anggota polisi di Tangerang Kamis kemarin. Salah satu hal yang tengah didalami adalah terkait motif serta jaringan Sultan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, jika pelaku sempat masuk pesantren di daerah Ciamis. Pesantren tersebut kabarnya didirikan dan dikelola oleh FA pada akhir tahun 2015, namun kini orangnya sudah meninggal dunia. FA konon adalah bagian dari Jaringan Jamaah Al Islamiyah.
"SA merupakan salah satu yang direkrut oleh FA. Sudah bergabung kurang lebih satu tahun," kata Tito di RS Siloam, Tangerang, Jumat 21 Oktober 2016.
Menurut Tito, saat ini Jamaah Al Islamiyah sendiri terpecah menjadi dua kubu. Pertama kubu mendukung ISIS, sementara kubu yang lain mendukung Al Qaidah.
Secara terpisah, Kapolda Metro Jaya, Irjen pol M. Iriawan menyebut pihaknya tengah mendalami terkait keterlibatan Sultan dalam afiliasinya dengan kelompok-kelompok tertentu.
Jenderal Bintang Dua ini membenarkan bahwa Sultan merupakan anggota organisasi Islam garis keras. "Ya betul, dia anggota organisasi Islam garis keras. Bahkan Sultan sendiri sudah melakukan pembaiatan di Ciamis, Jawa Barat," ujarnya.
Saat ini, dua orang anggota Kepolisian yang diserang masih menjalani perawatan di RS Siloam. Kedua anggota polisi tersebut adalah Kepala Kepolisian Kota Tangerang, Komisaris Polisi Efendi, dan Inspektur Satu Bambang Haryadi. Satu lagi, Brigadir Sukardi, dikabarkan telah pulang ke rumahnya.
Pelaku sendiri diketahui saat ini telah tewas lantaran tertembak saat akan diamankan oleh polisi. Saat ini, pelaku disebut telah dimakamkan oleh pihak keluarga.
Laporan: Bobby Agung Prasetyo
(ren)