Penyerang Pos Polisi Tangerang Pelaku Tunggal
- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA.co.id – Kepolisian menyatakan serangan ke pos polisi di Kota Tangerang, Banten, sebagai aksi tunggal yang dilakukan Sultan Azianzah. Berdasarkan pemeriksaan awal, kepolisian tak menemukan adanya jaringan atau kelompok pendukung Sultan yang memerintahkannya untuk melakukan serangan kepada aparat kepolisian.
"Yang dia lakukan ini lone wolf. Hari ini ya, saya belum dapat penjelasan lebih lanjut, tapi kita masih telusuri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar, saat berbincang dengan tvOne, Kamis, 20 Oktober 2016.
Indikasi ini terlihat dari serangan yang dilakukannya secara acak, tanpa memiliki perencanaan yang matang. "Kalau ini benar-benar tiba-tiba, belum ada tanda mencurigakan hari-hari sebelumnya," ungkap Boy.
Selain itu, metode perakitan bom pipa yang dibuat pelaku juga mengindikasikan dia bukan ahli. Menurut Boy, bom itu dibuat berdasarkan informasi yang tersebar di internet. "Ada pembelajaran yang dia lakukan ,termasuk pembuatan bom. Ada informasi di tayangan You Tube, dia siapkan sendiri, dia rencanakan sendiri, kita belum dapat unsur tindakan lain."
"Kami beruntung dia buatnya tidak sempurna, dua bom itu tidak meledak," ungkap Boy menambahkan.
Meski begitu, bentuk serangan yang dilakukan Sultan ini sudah mengikuti pola-pola serangan yang dilakukan kelompok radikal ISIS. Hal ini membuat kepolisian menganggap dia sebagai pendukung kelompok itu, meski tak bergabung dengan mereka.
"Secara fisik belum tentu bergabung, tapi secara pemikiran, ideologi, bagian dari pergerakan kelompok itu," terangnya.