Dana Pengamanan Pilkada Serentak 2017 Capai Rp923 Miliar
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Mabes Polri telah menganggarkan Rp923 miliar untuk Operasi Mantap Praja atau pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 yang digelar secara serentak di 101 wilayah Indonesia.
Nantinya, pola pengamanan akan dilaksanakan oleh Polda dan Polres dengan ketentuan di wilayah masing-masing.
"Anggaran Pilkada Rp923 miliar untuk kalkulasi nasional, untuk melaksanakan pengamanan 101 wilayah Pemilukada," kata Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di diskusi "Pilkada Aman” di Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2016.
Menurut Boy, untuk personel pengamanan wilayah seluruh Indonesia jumlahnya mancapai 71.983 personel. Ini termasuk anggota tambahan dari Brimob yang mencapai 5.410 personel. Brimob dari Mabes Polri itu akan dikirimkan ke daerah yang dianggap rawan terjadi konflik saat Pilkada.
"Akan dilihat mana yang menerima perbantuan dari Mabes Polri. Jadi ada yang menerima BKO dan tidak. Ini tergantung dari daerah kerawanannya," katanya.
Boy berharap, dengan adanya kesiapan pengamanan dari pasukan kepolisian dapat menciptakan suasana kondusif dan aman. Demi menjaga kesatuan dan persaudaraan bangsa di Indonesia. "Agar lancar dan menjadikan demokrasi yang bersinar," ujarnya.
Sementara itu, untuk memastikan kesiapan personel Brimob, Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin telah melakukan pengecekan pasukan di markas Korps Brigadir Mobil (Brimob) di Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. Pengecekan didampingi Kepala Korps Brimob, Inspektur Jenderal Polisi Murad Ismail.
Syafruddin menjelaskan, Polri dalam hal ini Brimob merupakan aspek penting sebagai penanggungjawab masalah keamanan dan kelancaran Pilkada 2017 mendatang.
"Makanya saya datang langsung ke sini untuk memotivasi dan mengecek langsung kesiapan Brimob," ujarnya.
Syafruddin meminta kepada pasukan Brimob agar tetap menjaga netralitas, tingkatkan kemampuan intelijen, kemampuan fisik, kemampuan teknologi serta harus menjaga soliditas internal dan dengan kesatuan atau instansi lain.
"Jangan ada lagi bentrok dan selisih paham dengan TNI misalnya. Apabila negara dan bangsa kita solid maka akan menjadi kuat dan disegani bangsa lain," katanya.