Pemerintah Klaim Angka Kematian Ibu dan Bayi Menurun
- Pixabay
VIVA.co.id - Tim Kantor Staf Presiden menyatakan bahwa penyehatan keluarga Indonesia dicapai melalui tiga pilar utama. Pertama mengubah cara pandang tentang kesehatan atau paradigma sehat. Kedua, peningkatan pelayanan kesehatan. Dan ketiga, membangun Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selama pemerintahan Joko Widodo ini, mereka mengklaim angka kematian ibu, angka kematian, gizi buruk bayi dan balita menurun cukup signifikan.
Pada 2013, angka kematian ibu berjumlah 5.019 orang, sedangkan 2015 sebanyak 4.809. Lalu, angka kematian bayi pada 2013 sekitar 23.703 dan pada 2015 mencapai 22.267. Kemudian, angka gizi buruk bayi pada 2013, 37,2 persen, 2015, 29,6 persen.
Tim juga mengklaim pemerintah sudah memberikan layanan berkualitas pada masyarakat di wilayah terpencil dan perbatasan, dengan menempatkan 838 tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, bidan, perawat, dan tenaga kesehatan lain di 158 Puskesmas.
Selain itu, pada tahun 2016, mereka menyebut pemerintah terus meningkatkan jumlah peserta JKN dan fasilitas kesehatan yang melayani serta membayarkan iuran bagi penduduk termiskin. Mereka mencatat, per 9 September 2016, penduduk Indonesia yang menjadi peserta JKN sebanyak 168.807.302.
"Pada tahun 2016, pemerintah telah membayarkan Rp20 triliun sebagai iuran jaminan kesehatan untuk 40 persen penduduk dengan kondisi sosial ekonomi terendah di Indonesia," tulis laporan tim tersebut.