Kisah Duka Bayi Penderita Hidrosefalus, Tak Ada Biaya
- viva.co.id/Aldrim Thalara
VIVA.co.id – Stefanus Mareto, bayi yang baru berusia 1 tahun sepuluh bulan ini sejak lahirnya hanya bisa terbaring di kamar. Bagaimana tidak, sejak lahir anak ke dua dari Jefrin Mareto dan Isnawari Gogali menderita hidrosefalus atau kepala membesar.
Namun karena keterbatasan biaya, Stefanus hanya dapat terbaring di atas tempat tidurnya yang berada di salah satu sudut rumah sederhana yang terletak di desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Seharusnya di usianya yang sudah satu tahun sepuluh bulan itu, Stefanus sudah dalam tahap belajar untuk berdiri dan berjalan. Namun malang dengan kondisinya yang sekarang Stefanus hanya berbaring tak bisa dengan leluasa bergerak ke kiri atau pun ke kanan.
Bayi malang ini hanya bisa menggerakkan tangannya dan kakinya sambil sesekali menangis karena menahan sakit. Sang ibu hanya bisa menahan perih sembari mencoba menghibur dengan menyanyi lirih. Diameter kepalanya sudah mencapai 91 cm dengan berat badan 16 kilogram.
Tercatat, Stefanus lahir pada 2 Desember 2014 silam dan saat itu Dokter memang merekomendasikan menjalani perawatan di Makassar Sulawesi Selatan. Tapi bagi keluarga miskin ini, membawa Stefanus ke Makassar untuk berobat sangat mustahil. Biaya tak dimiliki.
“Waktu di rumah sakit, dokter bertanya ‘apakah anak ini tidak di bawa berobat di Makassar’ saya jawab ‘Dokter bukan tidak mau tapi biaya tidak ada makanya anak ini tidak dibawa’ seandainya ada biaya tentu saya dan keluarga sudah bawa berobat tapi karena tidak ada, makanya saya hanya merawatnya di rumah,” kata sang ibu sembari mengelus kepala anaknya itu.
Sehari-hari, Jefrin, suaminya sudah pergi kerja sebagai sopir di salah satu perusahaan di Kabupaten Poso. Sementara ia bertugas untuk menjaga serta merawat Stefanus dan anaknya yang pertama yang masih berusia empat tahun.
Isnawari Gogali sangat berharap akan ada perhatian dan kepedulian dari Pemerintah baik dari Kabupaten Poso maupun warga masyarakat yang memiliki kelebihan untuk menolong anak keduanya itu bisa berobat ke rumah sakit yang lebih baik di Makassar Sulawesi Selatan.
Laporan: Aldrim Thalara/Poso