Pemerintah Siapkan Penyuluh Anti Narkoba di Desa
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Munculnya dugaan permen yang mengandung narkotika mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Badan Narkotika Nasional, telah mendata beragam permen murah yang beredar di masyarakat, khususnya yang menargetkan pelajar sebagai sasaran pemasaran mereka.
"BPOM dan BNN telah bergerak serta mendata beredarnya permen–permen murah yang beredar di kalangan anak-anak sekolah, Rp1000-3000 sebagai salah satu upaya preventif," kata Khofifah, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Senin, 17 Oktober 2016.
Pemerintah melihat penanganan masalah narkoba di sektor hulu mendesak untuk diselesaikan. Terutama persoalan yang terjadi di tingkat desa.
Untuk itu, masyarakat harus sering diingatkan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. "Untuk mengingatkan masyarakat dari penyalahgunaan narkoba, diperlukan banyak penyuluh dan motivator anti narkoba. Dan per desa bisa disiapkan 3 - 5 orang," katanya menambahkan.
Selain narkoba berbentuk permen yang dapat mengancam anak-anak, permasalahan lain yang tak kalah mengkhawatirkan, adalah tingginya angka kekerasan terhadap anak.
Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Sosial menyiapkan satuan penanganan cepat atau quick response oleh personel Tim Reaksi Cepat. Tim ini juga disiapkan menanggapi pelaksanaan Peraturan Pemerintaah Pengganti Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, yang baru disahkan DPR.
"Bagi siapa saja, yang melihat, mendengar dan mendapatkan informasi tentang terjadinya kekerasan terhadap anak, bisa langsung menghubungi call center di 150771 untuk dilakukan penanganan cepat.”
(mus)