Pengungsi Banjir Bandang Garut Mulai Terserang Penyakit
VIVA.co.id – Sebanyak 200 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 780 jiwa korban banjir bandang Kabupaten Garut Jawa Barat, yang berasal dari Kecamatan Tarogong Kidul mulai terserang penyakit flu, panas dan batuk.
Hingga saat ini ratusan pengungsi asal Kecamatan Tarogong Kidul, menempati lima posko Rusunawa workshop di Kecamatan Cilawu, Gedung Local Education Centre (LEC), Islamic Centre di Kecamatan Garut Kota, Gedung Rusunawa Musadadiyah dan Gedung Transito di Kecamatan Tarogong Kidul Garut.
"Jadi pengungsi yang berasal dari Kecamatan Tarogong Kidul, saat ini cukup baik namun memang sudah mulai sakit, seperti flu, panas dan batuk-batuk, " ujar Camat Tarogong Kidul, Lilis Neti, Minggum 16 Oktober 2016.
Untungnya, hari ini sejumlah dokter dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, menggelar pengobatan gratis. Para korban yang menderita sakit dapat segera ditangani. Bahkan, bukan hanya pengungsi mendapat pengobatan gratis warga sekitar yang berdekatan dengan lokasi pengungsi juga mendapatkan fasilitas tersebut.
" Ya, tim dokter dari RSHS Bandung, hari ini menggelar pengobatan gratis, " ungkap Lilis.
Lanjut Lilis, untuk kebutuhan logistik hingga saat ini masih memadai, stok logistik yang merupakan sumbangan para donatur maupun bantuan dari pemerintah masih tersedia. Adapun untuk jumlah pengungsi masih dilakukan pendataan, sambil menunggu proses pembangunan pemukiman baru.
" Jumlahnya bisa bertambah, tetapi bisa berkurang, kami masih melakukan pendataan,” ucapnya.