Gubernur Ganjar Ancam Bongkar Pungli Pengurusan e-KTP
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, praktik pungutan liar, atau pungli banyak terjadi, saat warga mengurus kartu tanda penduduk (KTP). Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, siap membongkar praktik ilegal yang dinilai sangat merugikan masyarakat tersebut.
"Pak Kapolri kemarin, menangkap pungli di Perhubungan (Kementerian Perhubungan). Saya sebelumnya nemu Samsat pungli (di Magelang). Di Jakarta, juga pungli buat SIM juga. Dan, sekarang yang saya mau tangkap urusan (pungli) buat KTP, " kata Ganjar, saat berdialog dengan warga di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis 13 Oktober 2016.
Fakta mengenai pungli KTP, Ganjar menyebut, memang sudah banyak diketahui dan terjadi di mana-mana. Hal itu diketahui, seiring banyaknya laporan warga yang masuk kepadanya melalui akun sosial.
"Semua orang ngaku enggak narik. Tetapi, faktanya banyak buat KTP kalau mau cepet malah disuruh mbayar. Jadi memang (pungli) itu ada," tambah Gannjar.
Gubernur ini berpandangan, kerawanan pungli ini muncul, lantaran adanya kekosongan distribusi blangko e-KTP di banyak tempat. Apalagi, menurut informasinya, pengadaan blangko itu baru ada di November mendatang.
"Jadi, beberapa titik itu betul-betul langka. Karena langka, mungkin sisa-sisa yang terbatas itu bisa terjadi demoralisasi. Demoralisasinya seperti dijual. Maka, kalau itu sampai itu dijual, itu pungli namanya, " tutur dia.
Mantan anggota DPR RI itu mendorong, utamanya Dirjen Kependudukan bisa merespons masalah yang muncul di level bawah ini. Terlebih, jauh sebelum geger operasi tangkap tangan (OTT) pungli di Kementerian Perhubungan kemarin, Ganjar jauh-jauh hari telah mengungkap praktik nakal yang dilakukan oleh oknum nakal di pemerintahan tersebut.
"Kalau Perhubungan kemarin nangkap (pungli). Dan, kita nangkap sendiri, serta yang pasti Jawa Tengah lebih dululah. Maka, saya minta partisipasi dari masyarakat awasi bersama, " ujarnya.
Sebelumnya, di Magelang, Jawa Tengah, Gubernur Ganjar menemukan oknum Polri yang melakukan pungli, saat pengurusan pajak kendaraan bermotor di kantor Samsat setempat. Uang yang ditemukan sekitar Rp50 ribu dan saat itu pula Ganjar meminta dikembalikan kepada seorang warga.
Hal serupa juga dilakukan Ganjar di Jembatan Timbang beberapa waktu lalu. Dia juga menemukan praktik pungli yang dilakukan oknum petugas Dinas Perhubungan kepada sopir truk. (asp)