Kapolri Percaya ISIS Mati, Teroris Indonesia Juga Habis

Ilustrasi/Tim Densus 88 usai menggeledah terduga teroris di Sukoharjo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian meyakini permasalahan terorisme di Indonesia akan berakhir jika organisasi radikal Islamic State Irak dan Suriah (ISIS) di Timur Tengah bisa ditangani.

Mendagri Ungkap Hampir Separuh BUMD Merugi karena Penerimaan Pegawai Lewat 'Orang Dalam'

"Terorisme di Indonesia tidak akan berakhir sebelum ISIS selesai (berakhir) atau konflik-konflik yang terjadi di dunia muslim selesai," kata Tito di Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat, 7 Oktober 2016.

Menurut Tito, kalau terjadi konflik di dunia muslim maka akan terjadi konsep yang namanya ummah atau semua muslim bersaudara. Sehingga apabila terjadi kekerasan kepada kelompok muslim mau tidak mau akan membantu.

Mendagri Setuju Rencana Pilkada Bisa Diwakili DPRD, Alasannya Tak Hanya soal Biaya Mahal

Oleh karena itu, Tito menegaskan, penanganan terorisme di Indonesia yang dilakukan sekarang yaitu menekankan, meminimalisir dan memonitoring jaringan, jangan sampai teroris melakukan aksi kejahatannya di Tanah Air.

"Tapi ideologi akan berkembang terus secara diam-diam dan itu sulit di tangani. Dengan sangat terpengaruh situasi di negara lain terutama di Timur Tengah. Selagi ISIS ada teroris masih tetap ada," ujarnya.

Mendagri Tito Sepakat Kepala Daerah Dipilih DPRD, Singgung Besarnya Biaya Pilkada

Tito menjelaskan, ada tiga langkah besar dalam penanganan terorisme diantaranya, pencegahan, rehabilitasi, dan penindakan. Tentunya, untuk pencegahan biasanya dikenal dengan istilah kontra radikalisasi dan kontra idiologi.

"Kontra ideologi bagaimana melibatkan para ulama dan lain-lain supaya narasi mereka (pemikiran) itu tidak menjadi pro kekerasan," katanya.

Kemudian, kata Tito, perlu adanya penyelesaian masalah untuk melawan arus doktrikasi pemikiran radikal di kalangan masyarakat.

"Yang paling penting bagaimana mengimunisasi warga masyarakat (yang rawan) dari idiologi radikal agar mereka kebal," katanya.

Mendagri Minta Pemda Ubah Pola Pikir untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) mengubah pola pikir untuk meningkatkan pendapatan daerah. Pemda diminta Tito tidak lag

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024