Pangkalan Militer di Natuna Dilengkapi Bunker Kapal Selam
- Agus Rahmat/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Usai menyaksikan latihan Angkasa Yudha TNI Angkatan Udara di Lanud Ranai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan helikopter, bergerak ke kawasan Selat Lampa, Natuna, Kamis, 6 Oktober 2016.
Di lokasi pertama, Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, Menkopolhukam Wiranto dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, meninjau lokasi yang akan dijadikan pangkalan militer.
Tiba di lokasi itu, Jokowi dan rombongan langsung diberi penjelasan oleh Direktur Zeni TNI Angkata Darat, Brigjen Irwan.
Dia menjelaskan, nantinya di lokasi itu akan dibangun pangkalan militer terintegrasi. Misalnya, mess prajurit yang terintegrasi dengan hanggar pesawat, helikopter serta rumah sakit (RS).
"Kemudian Angkatan Udara juga membangun hanggar pesawat drone, kemudian perpanjangan runway pembangunan taxiway, bunker untuk pesawat tempur nantinya dan pusat Arhanud (Artileri Pertahanan Udara)," katanya dalam pemaparan kepada Presiden Jokowi.
Untuk kekuatan darat, akan dibangun satu Kompi Infantri, yang terletak di Desa Sungai Hulu. Kini, masih dalam proses pembangunan, yang turut ditinjau oleh Jokowi.
"Kemudian di Tanjung Seka juga nanti dibangun dermaga bunker kapal selam yang tahun ini masih dalam tahap survei," kata dia.
Di Desa Tanjung Datuk, akan dibangun pusat radar. Sementara di Selat Lampa, lokasi yang dikunjungi Jokowi, akan dibangun dermaga atas air oleh TNI Angkatan Laut dan Yon Kompi Zipur oleh TNI Angkatan Darat.
"Inilah pangkalan-pangkalan yang dibangun oleh TNI Angkatan Laut yang berada di sekitar Natuna, baik Kompi Balai Prajurit dan segala macam," katanya menambahkan.
Dermaga di Selat Lampa ini, lokasinya hanya beberapa meter dari pusat cold storage di bawah koordinasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dermaga akan berbentuk L sepanjang 200 meter untuk bersandar kapal-kapal TNI Angkatan Laut.
(mus)