Sultan, Pengepul Uang Korban Dimas Kanjeng di Cianjur

Sebagian adegan rekontruksi pembunuhan Abdul Gani di Padepokan Dimas Kanjeng di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin, 3 Oktober 2016.
Sumber :
  • IST

VIVA.co.id – Kepolisian mulai melakukan pendataan para korban dugaan penipuan yang dilakukan oleh pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi. Salah satu upaya pendataan ini digelar di Jawa Barat.

Kasus Robot Trading Net89, Bareskrim Polri Sita Aset di Tiga Lokasi Senilai Rp49 Miliar

Menurut kepolisian setempat, meski belum ada yang melapor perihal kerugian terkait praktik Dimas Kanjeng, namun diduga ada seorang mahasiswa ikut menjadi korban praktik penipuan Taat Pribadi.

Meski kini mahasiswa tersebut belum diketahui identitasnya, namun ada informasi mahasiswa asal Cirebon itu telah menjual harta bendanya dan menyetorkan uang ke Dimas Kanjeng.

Ditanya Wartawan Soal Kasus Dugaan Penipuan, Fico Fachriza Beri Reaksi Begini

"Anggota polres masih melakukan pendataan pengikut Kangeng Dimas yang ada di sana," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Yusri, Rabu, 5 Oktober 2016.

Menurut Yusri, adanya dugaan warga Jawa Barat yang ikut menjadi korban Taat Pribadi disinyalir difasilitasi oleh seorang pengikutnya yang dikenal dengan sebutan 'Sultan'.

Reaksi Santai Ashanty Saat Tahu Aurel Jadi Korban Penipuan Fico Fachriza

"Kemungkinan bisa seperti di Kabupaten Cianjur. Karena di Kabupaten Cianjur sendiri ada koordinatornya yang disebut Sultan. Sultan ini yang mengumpulkan uang kemudian disetor ke Dimas Kanjeng," kata Yusri.

Karena itu, ia berharap warga segera melapor jika memang merasa menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng. "Mungkin saja ada di semua daerah. Tapi sayangnya sampai sekarang tidak ada laporan karena banyak pengikutnya yang masih yakin uangnya kembali," katanya. (ase)

ilustrasi pelaku penipuan

Diduga Tipu Warga Bali, Oknum TNI Dilaporkan ke Puspom

Warga asal Buleleng, Bali, Nyoman Tirtawan melaporkan anggota TNI berinisial Kolonel CPM S kepada Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI terkait dugaan penipuan.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025