Kasus Penganiayaan, Jurnalis Diminta Tak Liput HUT TNI

Aksi keprihatinan wartawan atas aksi kekerasan
Sumber :
  • VIVAnews/Aries Setiawan

VIVA.co.id – Poros Wartawan Jakarta (PWJ) mengecam keras penganiayaan terhadap Sonny Misdananto, kontributor Net TV, yang diduga dilakukan oknum aparat TNI dari Batalyon Infanteri 501 Raider Madiun, Jawa Timur.

Humas Polri Gandeng Wartawan Peringati HUT ke-73, Bikin Kegiatan yang Patut Dicontoh

Sebagai bentuk kecaman dan protes tersebut, PWJ menyerukan kepada jurnalis Indonesia untuk tidak meliput, atau memberitakan kegiatan peringatan HUT ke-71 TNI, Rabu, 5 Oktober 2016. 

"Aksi solidaritas ini, sebagai bentuk protes kepada institusi militer Indonesia, terkait aksi kekerasan yang dilakukan terhadap insan jurnalis selama rentang 2016, khususnya terhadap kontributor Net TV di Madiun, serta kasus-kasus kekerasan lain yang menimpa wartawan," kata Ketua PWJ Triwibowo Santoso dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 4 Oktober 2016.

Wartawan yang Jadi Menteri Prabowo Ini Punya Koleksi Mobil Mewah

Menurut dia, kasus dugaan penganiaayaan, bukan hanya semata kesalahan prajurit TNI, tetapi sudah merupakan upaya penghalangan kerja jurnalis secara sadar dan sengaja. Tak hanya itu, berulangnya kasus kekerasan terhadap jurnalis oleh institusi TNI, sangat kontradiktif dengan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Panglima pernah menegaskan, kasus kekerasan terhadap jurnalis di Medan, Sumatera Utara, adalah terakhir kalinya.

"Panglima TNI terbukti gagal menepati janjinya mengakhiri kekerasan prajurit TNI terhadap pekerja media. Untuk itu, sudah tepat kiranya, jika kami para jurnalis yang tergabung dalam PWJ  tidak memberikan porsi peliputan, atau pun pemberitaan dalam peringatan HUT TNI tahun ini," ujarnya.

Floresa Siap Tempuh Jalur Hukum Usai Dugaan Penganiayaan Wartawan di NTT

PWJ juga mendesak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, agar memerintahkan Panglima TNI untuk menuntaskan kasus tersebut. "Presiden Jokowi, kami minta juga memerintahkan Panglima TNI, agar memastikan tidak ada lagi kekerasan terhadap jurnalis Indonesia," ujarnya.

Sonny diduga dianiaya saat mengambil gambar pemukulan anggota TNI terhadap anggota perguruan silat yang konvoi di Madiun, Minggu 2 Oktober 2016. Kamera dan kartu memorinya diminta paksa dan dirusak. Hal ini menimbulkan reaksi dari seluruh wartawan di Jawa Timur yang mendesak pengusutan kasus itu. (asp)

Habiburokhman Ketua Komisi III DPR RI

Elite Gerindra Minta Pimpinan dan Dewas KPK yang Baru Tak Layani 'Doorstop' Wartawan

Istilah 'doorstop' yakni wawancara cegat yang biasa dilakukan wartawan.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024