Mendagri: Ke mana Anggaran Pendidikan Kita?

Murid belajar seadanya akibat pembangunan sekolah lambat
Sumber :
  • Surabaya Post/Iwan Heriyanto

VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan prihatin atas kualitas dan infrastruktur pendidikan di Indonesia, yang masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Prioritaskan Pendidikan, Presiden Prabowo Gelontorkan Rp722,6 Triliun di RAPBN 2025

Padahal, kata dia, total dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016, yang dialokasikan untuk pendidikan mencapai Rp400 trliun, dari total dana APBN yang kurang lebih mencapai Rp2.000 triliun.

"Kan, ketentuan UU (Undang Undang) bahwa 20 persen APBN untuk pendidikan nasional. Dari Rp2000 triliun, ada Rp400 triliun untuk anggaran pendidikan," kata Tjahjo di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016.

Sri Mulyani Usul Tinjau Ulang Mandatori Anggaran Pendidikan 20 Persen dari APBN

Dengan dana ratusan triliun rupiah itu, kata Tjahjo, sayangnya masih banyak sekolah yang infrastrukturnya buruk seperti di Papua dan Aceh. Sekolah yang tidak memadai sangat banyak ditemukan di luar Jawa.

"Bahkan, di Jawa sendiri banyak sekolah kumuh. Ruangan kelas tak memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Rp400 triliun tak jelas (habisnya). Urus sekolah saja, masih belum mampu kita. Dua tahun memetakan ini, ke mana Rp400 triliun anggaran pendidikan kita," kata dia lagi.

Ratusan Triliun Tak Terserap, DPR Minta Audit Anggaran Pedidikan

Tjahjo menambahkan, anggaran untuk Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) bahkan hampir 72 persen habis digunakan untuk membayar gaji pegawai, termasuk guru besar dan pegawai sekolah. Anggaran tinggi, namun kualitas pendidikan tak terurus.

"Kita perlu revolusi, ke mana uang itu yang harusnya untuk pendidikan," kata Politikus PDIP ini mengkritik politik anggaran pendidikan tersebut. (asp)

Farabi Bertemu dengan Kadisdik Jabar

Farabi Bertemu dengan Kadisdik Jabar, Pastikan Pemkot Depok Siap Kerjasama Tambah Gedung Sekolah 

Farabi menambahkan, bahwa aspirasi dari masyarakat, terutama dari wilayah Kelurahan Tugu, Tapos, sangat mendesak untuk penambahan gedung sekolah.

img_title
VIVA.co.id
26 Oktober 2024