Ada 8.000 Orang Idap Gangguan Jiwa di Bantul

Ilustrasi/Pemasungan
Sumber :

VIVA.co.id – Dinas Sosial Kabupaten Bantul Yogyakarta, mencatat ada 8.000 warga di daerah Bantul, yang mengalami gangguan jiwa. Sebagiannya telah mendapatkan pelayanan kesehatan, namun sisanya masih ditangani sendiri oleh keluarga, salah satunya dengan dipasung.

Pria Bersajam Adang Bus TransJakarta di Sarinah Ditangkap, Dirujuk ke RSJ karena Gangguan Jiwa

"Alasan dipasung oleh keluarga, agar mereka tidak mengganggu, meskipun tindakan tersebut tidak manusiawi," kata Kasi Rehabilitasi Dinas Sosial Bantul Arfin Munajah, Selasa 4 Oktober 2016.

Arfin berpendapat, memasung maupun mengisolasi penderita gangguan jiwa, bukan solusi. Upaya ini juga jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Yang justru diperlukan adalah dengan memberikan penanganan medis. Apalagi, biaya pengobatan di rumah sakit jiwa kini ditanggung pemerintah. "Bisa menggunakan Jamkesmas, atau Jamkesda," katanya.

Emosi Diminta Bersihkan Rumah, Anak Tebas Ibu Kandung di Makassar

Namun, sayangnya upaya ini kadang mendapat penolakan dari keluarga. Tak diketahui persis, apa yang menjadi alasan penolakan tersebut. Sejauh ini, dari data Dinas Sosial baru menemukan ada empat warga yang masih terpasung. "Hingga sekarang belum tertangani. (Padahal) Sakitnya juga enggak bisa diobati di puskesmas," katanya.

Meski begitu, upaya penanganan gangguan jiwa tetap dilakukan. Beberapa, bahkan berhasil memulihkan kondisi para pengidapnya. Sejauh ini, menurut Arfin, di Bantul sudah ada 300 pengidap gangguan jiwa yang kini sudah berhasil dipulihkan. Dan, umumnya untuk yang telah menunjukkan pemulihan, akan diberikan pelatihan keterampilan reguler. "Biar enggak kambuh lagi," katanya.

2 Bocah Kakak Adik Tewas, Diduga Dibunuh Ibunya yang Gangguan Jiwa Pakai Parang

Tuminah, salah seorang eks psikotik mengungkapkan, ada beberapa hal yang dibutuhkan penderita gangguan jiwa. Di antaranya pengobatan, serta perhatian keluarga. "Mereka yang mengamuk, biasanya karena diabaikan keluarganya," katanya. (asp)

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi

Polisi Bantah Remaja di Lebak Bulus Pembunuh Ayah dan Nenek Alami Gangguan Jiwa

Polisi membantah Anak baru gede (ABG) berinisial MAS (14), yang menghabisi nyawa ayah dan neneknya, punya riwayat gangguan kejiwaan.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024