Wali Kota Semarang Jamin Pengobatan Bocah Jatuh dari Rusun

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Wali Kota Semarang, Hendrar Priihadi menjamin pengobatan Adrian Laksana Suryo Prasetyo, 5, seorang bocah yang menjadi korban terjatuh dari lantai tiga Rusunawa Kaligawe, Semarang pada Kamis, 29 September 2016 lalu.

Wali Kota Semarang Mba Ita Tidak Hadiri Panggilan KPK, Minta Dijadwal Ulang

Jaminan pengobatan bagi Adrian dipastikan setelah Wali Kota menjenguk sang bocah yang dirawat intensif di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

Saat membesuk korban, Hendrar menyatakan bahwa kondisi keluarga sang anak merupakan warga yang tidak mampu. Sehingga Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan setempat menjamin pengobatan sang bocah.

Wali Kota Semarang Mbak Ita Ajukan Praperadilan, KPK Siap Hadapi: Kami Sudah Sesuai Aturan

"Karena korban tidak mempunyai BPJS kesehatan, maka kita bantu melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota," terang Hendrar, Senin, 3 Oktober 2016.

Adrian merupakan putra pasangan Prasetyo dan Parmi. Penghuni sewa Rusunawa Kaligawe milik Pemkot Semarang itu hanya bekerja yang hidup pas-pasan karena bekerja sebagai karyawan swasta.

Jadi Tersangka KPK, Wali Kota Semarang Mbak Ita Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel

Akibat insiden jatuh dari lantai tiga rusun itu, sang bocah kini mengalami luka parah dengan tangan retak, kaki lecet, dada terluka. Bahkan leher Adrian kini harus dipasang penyangga akibat insiden jatuh tersebut.

Saat kejadian, bocah tersebut berada di lantai tiga dan hendak mengambilkan sandal adiknya yang jatuh ke taman. Namun nahas, saat itu tubuhnya justru terjatuh hingga terlempar ke selokan.

Saat itu, saksi yang merupakan saudaranya sendiri langsung menolong korban yang sudah tergeletak dalam keadaan terluka. Akibat luka–luka saat terjatuh, korban akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

Hendrar menjelaskan, kondisi terakhir Adrian kini masih dalam observasi tim dokter. Namun karena fisiknya yang mengalami luka lebam mengharuskannya untuk pemulihan. Meski begitu kondisi mental sang bocah dinyatakan baik secara medis.

“Ini akan menjadi pelajaran untuk orangtua agar lebih berhati-hati dalam mengawasi anak," kata pria yang akrab disapa Hendi itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya