200 Pelajar Garut Ikut Trauma Healing Pascabencana
- VIVA.co.id/ Diki Hidayat
VIVA.co.id – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Asep Hilman menyebut 200 pelajar mendapatkan penanganan trauma healing, pascabencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pada trauma healing ini, pihaknya memfokuskan pada pelajar berkebutuhan khusus. "Yang penting trauma healing sudah pada posisi recovery, yaitu kesiapan mereka untuk belajar. Sampai sekarang masih jalan terus, khususnya di SLB," ujar Asep di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 3 Oktober 2016.
Asep mengatakan, terdapat dua lokasi yang menjadi perhatian trauma healing, yaitu SMP Negeri 3 Tarogong, dan SLB TKB. "Di SLB TKB, mereka syok itu ketika melihat besoknya sekolah mereka terkena banjir," ujarnya.
Sedangkan di SMP Negeri 3 Tarogong, tembok mereka ambrol, tapi kegiatan belajar masih bisa berjalan normal. "Bentengnya ambrol, sehingga air masuk ke ruang kelas, tapi sejak Senin juga sudah kembali berjalan. Yang menjadi atensi kita itu, SLB YKB ini," terangnya.
Asep mengatakan, trauma healing untuk pelajar SLB berjalan sesuai rencana, walau mereka harus memindahkan kegiatan ke berbagai lokasi. "Berjalan normal, cuma pemindahan lokasi saja. Ada yang ke Al Hikmah, ada yang ngontrak rumah yang dekat lokasi sekolah, ada juga yang di SLB Negeri," terangnya.
Berdasarkan data petugas, sekolah yang terkena dampak kerusakan banjir bandang ini adalah SMPN 3 dan SMPN 5 Tarogong Kidul, SMPN 2 Banyuresmi, SDN Sukaratu, PGRI di Cimacan, SLB ABC di Tarogong Kidul, serta SDIT Muhammadiyah.