Polisi Data Korban Penggandaan Uang Kanjeng Dimas

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Penyidikan dan penyelidikan terhadap Kanjeng Dimas Taat Pribadi yang menjadi pimpinan sebuah padepokan di Jawa Timur, meluas ke dugaan tindak pidana lainnya.

Ledakan Hebat di Pusat Perbelanjaan Rusia, 1 Orang Tewas

Sebelumnya, Taat Pribadi diduga menjadi inisiator pembunuhan. Kemudian, dia juga diduga melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang.

"Dugaan tindak pidana penipuan saat ini sedang berjalan. Polisi untuk saat ini masih intensif periksa Taat Pribadi tentang dugaan pembunuhan, ada dua korban dan sejumlah tersangka yang telah ditangkap sebelumnya," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Rusunawa Marunda Jakarta Utara, Kamis 29 September 2016.

Pantesan Andre Taulany Kerja Keras, Ternyata Segini Uang Jajan untuk Anaknya

Boy menjelaskan, untuk dugaan kasus penipuan yang menggunakan modus penggadaan uang, saat ini Polri masih mendata korban yang merasa dirugikan atas praktik ini. Sampai saat ini, jumlah yang mengaku menjadi korban terus bertambah.

"Ini masih proses untuk pendataan yang merasa menjadi korban. Informasi terakhir, yang mengaku menyetor uang terus bertambah," ujar Boy.
 
Sementara itu, terkait barang bukti uang yang ditemukan di lokasi penangkapan Kanjeng Dimas, Polri masih belum dapat memastikan jumlahnya, karena masih dihitung. "Tadi saya sudah tanyakan di sana (Polda Jatim) tapi masih dihitung, cukup banyak uangnya memang," jelas Boy. (asp)

Kecelakaan Maut di Tol Pandaan Malang Tewaskan 4 Orang, Polisi Lakukan Investigasi
Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim dalam konferensi pers perkembangan kasus pemerasan WNA Malaysia penonton DWP di Mabes Polri, Jakarta Selatan

Dua Klaster Oknum Polisi Peras Penonton DWP, Ada yang Beri Perintah dan Pelaksana

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI, menjelaskan ada dua klaster pelaku pemerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap penonton DWP 2024 asal Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024