Potong Rambut di Penjara dengan Napi Cantik, Coba ke Sini

Para narapidana yang bekerja di Salon An Nisa di Lembaga Pemasyarakatan Sukun Kota Malang Jawa Timur, Rabu (28/9/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky aditya

VIVA.co.id – Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan wanita Klas II Sukun Kota Malang, Jawa Timur, mempunyai salon kecantikan yang diperuntukkan bagi warga binaan, petugas lapas dan pengunjung atau keluarga warga binaan yang sedang membesuk.

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Salon kecantikan ini diberi nama salon An Nisa, di tempat inilah Dwi Wahyuni dan Siti Khoirul menghabiskan masa tahanannya untuk mengelola dan menjalankan salon kecantikan tersebut. Salon An Nisa juga menjawab kebutuhan warga binaan untuk menjaga penampilan.

Meski berada di dalam Lapas layanan yang ditawarkan tidak kalah dibanding dengan salon pada umumnya. "Kita melayani mulai potong rambut, keramas, creambath, blowing, rebounding, tooning, facial, hingga make-up," kata Siti Khoirul, Rabu 28 September 2016.

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Semua layanan salon kecantikan dikerjakan menggunakan alat-alat profesional. Salon ini berdiri sejak tahun 1989 namun baru menjalani renovasi dan beroperasi sebagai salon kecantikan profesional dua bulan yang lalu.

"Salon sebenarnya sudah lama tapi seperti ini baru berjalan dua bulan. Saya sebelumnya punya pengalaman di rumah karena punya bisnis salon di rumah. Di sini senang karena bisa menyalurkan keahlian saya," ujar Siti Khoirul, yang divonis empat tahun karena kasus narkotika itu.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Salon Kecantikan-Narapidana

Seorang narapidana mempraktikkan cara layanan salon kecantikan An Nisa di dalam Lapas Sukun Kota Malang Jawa Timur, Rabu (28/9/2016). FOTO: VIVA.co.id/Lucky Aditya

Dwi Wahyuni rekan Siti dalam mengelola salon kecantikan mengaku dapat keahlian seputar salon justru dari dalam lapas. "Ya bisa dibuat pengalaman, rencananya nanti setelah keluar mau buka usaha salon sendiri di rumah," ucap Dwi Wahyuni.

Para pengguna jasa salon kecantikan ini pun mengaku puas dengan layanan yang diberikan. Selain hasilnya bagus, harga yang dipatok relatif terjangkau. Harga tiap layanan salon dipatok mulai Rp15 ribu hingga Rp400 ribu.

"Pelayanannya sudah bagus dan memuaskan, biasanya ke sini semir rambut, creambath. Ke sini hampir dua minggu sekali, pelayanan dan harga tidak ada perbedaan dengan salon di luar. Semoga kedepan ada penambahan pijatnya," kata salah satu warga binaan Roudhotul Jannah.

Warga binaan yang mengelola salon kecantikan ini juga mendapat upah dari kerja mereka. Hasil dari mengelola salon ini akan diberikan premi yang telah disepakati dengan pihak Lapas. Sebab seluruh alat dan bahan yang digunakan salon An Nisa disediakan oleh pihak Lapas.

Dalam sehari salon An Nisa bisa melayani enam hingga 17 pelanggan setiap harinya. Salon ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Salon kecantikan-narapidana

Salon Kecantikan An Nisa di Lapas Sukun Kota Malang Jawa Timur. FOTO: VIVA.co.id/Lucky Aditya

Kepala Seksi pembinaan dan pendidikan Lapas Wanita Klas II Sukun, Wahyu Andayati menjelaskan salon kecantikan ini sengaja didirikan untuk memberi bekal pada warga binaan. Harapannya setelah keluar dari Lapas warga binaan dapat melakukan hal positif di masyarakat.

"Ini salah satu sarana sebagai pengembangan keterampilan warga binaan sehingga setelah keluar mempunyai bekal. Sebelumnya kita jaring siapa yang punya keahlian, kalau belum akan kita kasih pelatihan dahulu," ujar Wahyu Andayati.

Rencananya, sebelum pengelola salon kecantikan An Nisa ini bebas mereka diwajibkan untuk mengajari warga binaan lainnya sehingga salon ini bisa terus berjalan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya