Kerajaan Gowa Bantah Kerahkan Massa Bakar Kantor DPRD
- ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
VIVA.co.id – Juru Bicara Kerajaan Gowa, Andi Hasanuddin menyebut massa yang merusak dan membakar gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bukan simpatisan dari kerajaan. Ia mengaku tidak tahu asal muasal massa itu.
Hampir semua ruangan dan fasilitas kantor hangus terbakar. Pecahan kaca jendela berhamburan, kursi, meja hangus terbakar. Ruang rapat paripurna, ruang sekretariat DPRD, dan ruang beberapa komisi ludes terbakar.
"Mereka bukan massa dari pihak kami, kami juga tidak tahu mereka itu siapa," kata Hasanuddin kepada VIVA.co.id, Senin, 26 September 2016.
Sebelum pembakaran itu terjadi, Aliansi Masyarakat Peduli Kerajaan Gowa melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Gowa. Mereka meminta agar benda pusaka kerajaan Gowa yang diambil alih oleh pemerintah daerah dikembalikan ke Balla Lompoa (Istana Kerajaan Gowa).
Saat ricuh, pengunjuk rasa terlibat aksi kejar-kejaran dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) di dalam gedung hingga di jalan raya. Usai melakukan aksi unjuk rasa dan membakar kantor DPRD, massa juga melempari kantor Bupati Gowa yang jaraknya hanya sekitar 50 meter, di Jalan Mesjid Raya, Kecamatan Somba Opu. Hujan batu mewarnai aksi unjuk rasa yang berlangsung sekitar pukul 14.20 Wita itu.
Dari pantauan, beberapa kali terdengar suara letusan arah demonstran. Pegawai kantor yang ada di halaman kantor membalas lemparan demonstran. Demonstran yang saling berhadapan akhirnya dibubarkan oleh polisi yang tiba di lokasi. (ase)