Pilkada, Ini Tiga Provinsi yang Bakal Banjir 'Perang Sosmed'
- Istimewa
VIVA.co.id – Kalangan peneliti yang tergabung dalam Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) memperkirakan ada tiga provinsi yang akan dibanjiri kampanye melalui sosial media (sosmed) jelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017 mendatang.
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni mengatakan, ketiga provinsi tersebut di antaranya DKI Jakarta, Aceh, dan Banten. Menurut dia, peran lembaga pengawasan penyelenggaraan pemilu dalam mengawasi kampanye via sosmed menjadi sangat penting dalam hal ini.
Misalnya, seperti Aceh. Titi menjelaskan, tren pemilihan kepala daerah di wilayah tersebut memang sangat rentan dan berujung pada kekerasan. Dengan ragam kampanye bernuansa negatif yang kerap disuarakan para pendukung calon tertentu, dikhawatirkan bisa merusak momentum pilkada.
“Aceh harus mendapatkan perhatian lebih dari KPU maupun Bawaslu. Ketika momen pilkada, tren kekerasan dan konflik justru menguat. Seperti di tahun 2006 dan 2012,” ujar Titi dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Senin, 26 September 2016.
Bahkan, lanjut Titi, penyelenggaraan pemilihan kepada daerah sempat tertunda dan harus diselesaikan di meja hijau. Sebab, pada waktu itu geliat kampanye para calon pendukung di media sosial, pada akhirnya memberikan pengaruh negatif terhadap sejumlah masyarakat.
Selain Aceh, Titi juga menyoroti wilayah Banten. Menurutnya, pertarungan dua kandidat utama calon Gubernur Banten memang sangat sengit. Maka dari itu, Titi berharap, pemilihan kepala daerah di wilayah tersebut tidak dipengaruhi oleh black campaign atau kampanye negatif suatu calon pendukung di media sosial.
“Papua juga harus dicermati, karena bisa terjadi gesekan. Bangka Belitung dan Gorontalo saya lihat smooth. Tapi, calon Gorontalo itu agak rumit, karena mantan terpidana yang maju lagi,” katanya. (ase)